Penyebaran PMK Bikin Distan Bali Was-was, 55 Sapi Dimusnahkan

06 Juli 2022 02:00

GenPI.co Bali - Setidaknya ada 55 sapi yang dimusnahkan imbas Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan) Provinsi Bali mulai was-was dengan penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) baru-baru ini.

Kewaspadaan ini dilakukan oleh dinas terkait setelah menemukan fakta 63 hewan ternak berkaki empat terkonfirmasi positif menderita penyakit mulut dan kuku.

"Total 63 kasus, yang sudah stepping out atau dimusnahkan ada 55, sisa 8 ekor yang belum," ujar Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Bali I Wayan Sunada, Minggu (03/07/22).

BACA JUGA:  WALHI Bali Sindir Gubernur Koster Soal Dokumen Terminal LNG

Sebelumnya, 63 ekor sapi di Bali dilaporkan terjangkit wabah PMK pada bulan Juni 2022 lalu.

Kasus pertama ditemukan di Kabupaten Gianyar. Perinciannya di Desa Medahan, Gianyar, ada 39 kasus; di Desa Lokapaksa, Buleleng, ada 21 kasus dan di Karangasem ada empat kasus.

BACA JUGA:  Soal Beli BBM Pakai MyPertamina, BPSK Denpasar Bali: Picu Ledakan

Sapi terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) yang berasal dari Kabupaten Gianyar saat ini telah dimusnahkan seluruhnya, dan belum ditemukan kembali gejala serupa.

Sedangkan di Buleleng ada 22 ekor yang dimusnahkan, tinggal empat ekor yang belum dimusnahkan.

BACA JUGA:  Dosa Penculik Bocah Loloan Barat Jembrana Terungkap! Apa Itu?

Begitu pula empat ekor sapi positif PMK di Karangasem, belum dimusnahkan.

"Yang paling tepat kita lakukan adalah pemusnahan untuk menghilangkan sumber-sumber penyakit. Lalu sumber penyakitnya sudah kita hilangkan semoga Bali akan kembali menjadi hijau, hanya lagi delapan kasus itu," kata Kadistan lagi.

Menurut dia, pemotongan paksa terhadap hewan terjangkit PMK adalah solusi terbaik.

Pasalnya, jika hewan positif hanya dirawat atau karantina, tetap berpotensi menjadi pembawa virus.

Kadistan Sunada minta masyarakat paham dengan kondisi tersebut karena wabah ini tidak dapat dihindari.

Terkait penyebab munculnya kasus positif di Bali, Kadistan pangan belum dapat memastikan penyebabnya.

Pihaknya hingga kini masih mencari jejak penularan kasus PMK di Pulau Dewata.

Sunada juga mengaku kaget lantaran kasus positif justru ditemukan di tiga daerah tersebut, sedangkan pengawasan ketat terhadap hewan maupun kendaraan pengangkut telah dilaksanakan di kawasan pelabuhan.

"Begitu balik dari Jawa akan dibersihkan atau dimandikan mobilnya disemprot disinfektan. Ini dilakukan di Gilimanuk, Celukan Bawang, Karangasem kita jaga ketat disana," ucap Sunada.

Kendati virus PMK pada hewan akhirnya memasuki Bali, Sunada masih tetap optimistis bahwa wabah ini akan segera berakhir.

Distan tengah melakukan upaya ‘lockdown’ agar hewan-hewan tersebut tak dapat dikirim menuju luar Bali. Harapannya agar PMK tak membuat mereka memusnahkan sapi-sapi itu lagi. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI