Bali Rawan Gempa dan Tsunami, ITB Bikin Tim Peringatan Dini

03 Juli 2022 21:00

GenPI.co Bali - Baru-baru ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) menciptakan tim respons peringatan dini di Bali yang notebene merupakan daerah rawan gempa bumi dan tsunami.

Sekedar informasi, Pulau Dewata bisa dibilang sangat rawan bencana alam karena kondisi geografisnya berada tepat dengan pertemuan lempeng besar dunia.

Bukan cuma itu saja, posisinya yang dekat dengan pesisir bikin pulau tersebut rentan pula terkena tsunami.

BACA JUGA:  Lalasa Villas Badung Bali Meledak, Nasib Sekuriti Memperihatinkan

Kawasan yang diketahui paling rawan adalah pesisir di bagian selatan Kota Denpasar, seperti Pantai Sanur, Pantai Mertasari, dan Pantai Serangan.

Tak pelak hal inilah yang mendasari ITB menerjunkan tim khusus guna merespons peringatan dini sebagai Penanggulangan Risiko Bencana (PRB) dan kesiapsiagaan.

BACA JUGA:  Efek Judi di Kuta Bali, Bule Australia dan 2 Cewek Diciduk Polisi

Melalui Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB, sebuah Forum Group Discussion (FGD) dibentuk.

FGD yang dilangsungkan pada Rabu (29/06/22) secara khusus melibatkan perangkat desa adat, kelurahan, dan banjar se-Kecamatan Denpasar Selatan (Densel).

BACA JUGA:  Polemik Terminal LNG di Sanur, Pakar Lingkungan Sebut Bali Ini

FGD juga dihadiri langsung Ketua Tim Peneliti ITB Dr. Harkunti P. Rahayu, Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, dan Kepala BPBD Kota Denpasar IB Joni Arimbawa.

"Wilayah Denpasar bagian selatan berpotensi terhadap bencana gempa yang bisa memicu tsunami," kata Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana, Rabu (29/06/22).

Upaya peningkatan PRB dan kesiapsiagaan bencana tsunami ini, kata Alit Wiradana, bisa melalui upaya mitigasi menghadapi bencana.

"Salah satu upaya edukasi itu adalah melalui penelitian yang dilakukan para akademisi seperti rekan-rekan ITB ini," ujarnya.

Di lain sisi, Ketua Tim Peneliti ITB Harkunti P. Rahayu menuturkan saat ini pihaknya tengah melakukan penelitian dan pengkajian.

Yakni berkaitan dengan identifikasi alat komunikasi dan potensi aktor yang ada di masyarakat yang terlibat dalam rantai komunikasi sistem peringatan dini tsunami.

"Berdasarkan penelitian yang sedang kami kerjakan, kami mengadakan FGD ini untuk mengetahui respons masyarakat terhadap peringatan dini tsunami yang diterima," ulasnya.

Selain itu, Tim Peneliti ITB juga tengah memvalidasi hasil survei monkey tentang alat komunikasi potensi aktor dan peralatan sistem peringatan dini tsunami.

"Melalui FGD ini kami perlu tahu juga apakah di masyarakat terdapat hambatan yang terjadi dalam penerimaan dan penyebarluasan informasi peringatan dini tsunami," papar Harkunti.

Penerjunan tim khusus oleh ITB tak pelak memiliki tujuan penting agar segenap masyarakat Bali lebih waspada menghadapi kans bencana alam seperti gempa hingga tsunami yang bisa terjadi sewaktu-waktu. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI