Jelang KTT G20, BNPT Ingatkan Kisah Pilu Bom Bali

02 Juli 2022 22:00

GenPI.co Bali - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui pemimpinnya yakni Komjen Boy Rafli Amar mengingatkan kisah pilu terjadi Bom Bali jelang bergulirnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada November 2022 nanti.

Tragedi aksi terorisme memang memberikan duka mendalam bagi kalangan masyarakat Pulau Dewata.

Peristiwa Bom Bali 1 pada tanggal 12 Oktober 2002 dan Bom Bali 2 pada tanggal 1 Oktober 2005 inilah yang mendasari BNPT meminta masyarakat lebih waspada.

BACA JUGA:  Korupsi DID: Jaksa KPK Sindir Telak Eks Bupati Eka Wiryastuti

Lembaga terkait melalui Komjen Boy Rafli Amar mengatakan telah memetakan potensi bencana dan menyusun berbagai langkah untuk mencegah peluang itu tumbuh, apalagi berujung menjadi aksi teror.

"BNPT pada tugas bidang lainnya terus melakukan pencermatan, mapping (memetakan, red) pergerakan kelompok-kelompok jaringan terorisme yang ada. Saya dan kita tidak ingin peristiwa-peristiwa terjadi lagi," kata Rafli Amar, Rabu (29/06/22).

BACA JUGA:  Marak Tambang Ilegal di Karangasem dan Klungkung, KPK Bergerak

Menurut Komjen Boy, pencegahan terhadap ancaman teror dimulai dari membangun kewaspadaan di tingkat masyarakat.

"Kewaspadaan itu tidak hanya milik aparatur negara, pemerintah saja, tetapi kewaspadaan itu juga menjadi milik masyarakat," ujar Komjen Rafli Amar.

BACA JUGA:  Bikin Keluarga Bahagia, Ini 3 Tips Quality Time di Rumah

Oleh karena itu, BNPT bersama sejumlah tokoh masyarakat, pemuka agama, dan mahasiswa di Badung, mendeklarasikan kesiapsiagaan nasional terhadap ancaman terorisme menjelang KTT G20 di Bali, 15 – 16 November 2022 mendatang.

Ada lima poin yang diserukan oleh para tokoh itu.

Pertama, setia pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945.

Kedua, menjunjung tinggi kebinekaan.

Ketiga, bersinergi menolak intoleransi dan radikal terorisme.

Keempat, mendukung kesiapsiagaan nasional dalam mengantisipasi ancaman terorisme.

Kelima, siap mewujudkan Indonesia damai.

"Kesiapsiagaan nasional sarana mengingatkan unsur-unsur pemerintahan, unsur-unsur dari masyarakat, tokoh agama, bahwa kekuatan bangsa Indonesia ada pada toleransi," kata dia lagi.

Menurut Komjen Boy Rafli Amar, semangat toleransi memiliki pengaruh luar biasa menjaga keutuhan NKRI.

"Jika bangunan toleransi bisa dirawat, diperkuat, diperkokoh, tidak ada satu pun yang bisa menggoyahkan (Pancasila) yang telah dibentuk, didirikan leluhur bangsa," bebernya.

Cukup masuk akal mengapa BNPT begitu wanti-wanti terhadap kisah pilu Bom Bali, mengingat gelaran KTT G20 nanti bakal mempertemukan banyak pemimpin dunia untuk berdiskusi di satu tempat yakni Pulau Seribu Pura. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa
KTT G20   BNPT   Bom Bali   G20   Bali  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI