Warga Bali Patut Waspada, Kasus Covid-19 Bertambah, Efek Apa?

29 Juni 2022 00:00

GenPI.co Bali - Gara-gara suatu efek tertentu hingga sebabkan kasus Covid-19 kian bertambah baru-baru ini, warga Bali pun mesti sangat waspada akan adanya pandemi susulan.

Munculnya dua subvarian Omicron yakni BA.4 dan BA.5 nampaknya menjadi biang keladi permasalahan Corona di Pulau Dewata tak kunjung usai.

Sialnya, hal ini dibuktikan via laporan peningkatan kasus harian oleh satuan tugas (Satgas) penanganan Covid-19.

BACA JUGA:  Piala AFC: Bali United Keok Lawan Visakha, Suporter Sentil PSSI

Berdasarkan data satgas, kasus di Bali bertambah 51 orang, berada di posisi kelima. Posisi pertama ditempati DKI Jakarta yang bertambah 1.055 orang.

Kemudian diikuti dengan Jawa Barat dengan tambahan 262 orang terinfeksi Covid-19, Banten dengan 223 orang dan Jawa Timur dengan 74 orang.

BACA JUGA:  Bukti Keseriusan Polisi, Polda Bali Bakar Narkoba Rp56 Miliar

Secara nasional kasus Covid-19 mengalami tambahan 1.726 orang pada Minggu (26/6) sehingga total mencapai 6.080.451 kasus hingga saat ini.

Sedangkan kasus sembuh Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 1.175 orang sehingga jumlah keseluruhan hingga sekarang ini menjadi 5.909.218 orang.

BACA JUGA:  Argumen Berujung Lelah, Ini 3 Zodiak Keras Kepala

Tambahan kasus sembuh Covid-19 terbanyak disumbang oleh DKI Jakarta (691), yang diikuti oleh Banten (248), Jawa Barat (99), Jawa Timur (72) dan Bali (22).
Secara nasional ada tiga kasus meninggal akibat Covid-19, sehingga total menjadi 156.717 orang hingga saat ini.

Tiga kasus meninggal akibat Covid-19 tersebut berasal dari Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Sumatera Selatan masing-masing satu kasus.

Kasus aktif di Tanah Air bertambah sebanyak 548 orang sehingga jumlah keseluruhan hingga sekarang ini menjadi 14.516 orang.

Satgas juga melaporkan sebanyak 2.047 orang menjadi suspek Covid-19, dan 50.885 spesimen telah diperiksa per hari ini.

Satgas Covid-19 mengimbau masyarakat untuk terus melaksanakan protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan membuat surat edaran kepada seluruh pemerintah daerah untuk mempersiapkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan menghadapi potensi lonjakan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5.

Berdasarkan perkiraan Kementerian Kesehatan, potensi lonjakan kasus subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 terjadi diperkirakan terjadi pertengahan Juli 2022.

"Kami sudah menyiapkan surat edaran kepada seluruh dinas kesehatan serta rumah sakit untuk mewaspadai adanya lonjakan kasus Omicron. Hal ini memaksimalkan pemberian layanan," kata Jubir Kemenkes Mohammad Syahril.

Melalui adanya kans penyebaran baru Covid-19 efek dua subvarian Omicron, warga Bali pun diharapkan tak kendor jalankan prokes. Tentu ini juga demi mencegah dampak buruk yang ditimbulkan Corona terhadap sektor pariwisata pulau. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI