KTT G20 di Bali, Menkes Budi Sampaikan Kabar Penting Ini

28 Juni 2022 08:00

GenPI.co Bali - Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada bulan November 2022 nanti disertai kabar penting dari Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin.

Dalam acara presidensi tersebut, Indonesia akan mengusung lima target bidang kesehatan yang akan dipaparkan kepada para pemimpin dunia.

Kelima target tersebut adalah membentuk dana cadangan mengatasi pandemi dan akses terhadap dana cadangan secara adil dan cepat untuk tindakan medis darurat pandemi.

BACA JUGA:  Korupsi DID: Kubu Eka Wiryastuti Sebut Dakwaan KPK Salah Alamat

Kemudian integrasi lab genome sequence di seluruh dunia, harmonisasi standar perjalanan antarnegara dan standardisasi atau regoinalisasi dari hub manufaktur serta riset vaksin.

“Kelima target ini sudah disampaikan Indonesia dalam Pertemuan Menteri Kesehatan (Health Minister Meeting/HMM) G20 di Yogyakarta, Senin (20/06) lalu,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Rabu (22/06/22).

BACA JUGA:  Biang Kerok Kericuhan 2 Kelompok Pendatang di Denpasar, Siapa?

Menkes Budi Gunadi Sadikin mengatakan kabar penting soal target pertama sudah tercapai dalam gelaran HMM G20 di Yogyakarta.

Yang pertama pembentukan financial intermediary fund, dana cadangan untuk mengatasi pandemi.

BACA JUGA:  Hasil Piala AFC Visakha FC vs Bali United: Pembantaian

Menkes mengatakan bahwa sudah ada lebih dari USD 1 miliar yang menjadi komitmen beberapa negara maupun institusi untuk menyumbang dana cadangan itu.

"Yang kedua kita juga membicarakan bersama WHO bagaimana uang yang ada di fund ini bisa dipakai untuk mengakses secara adil dan cepat, istilahnya emergency medical countermeasures, jadi vaksin, obat-obatan dan alat diagnostik," kata Menkes.

Menkes mengatakan bahwa WHO nanti bakal mendapat otoritas untuk menentukan negara mana yang perlu mendapat bantuan maupun segmen orang-orang seperti apa yang bisa diprioritaskan apabila terjadi pandemi berikutnya.

Untuk target kedua itu Menkes menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan swasta, mengingat produksi vaksin, obat-obatan, dan alat diagnostik kesehatan mayoritas dilakukan oleh pihak swasta.

"Yang ketiga adalah kita membicarakan mengenai integrasi lab genome sequence di seluruh dunia," ucap Menkes Budi Sadikin.

Laboratorium tersebut berfungsi untuk mengidentifikasi virus, varian, maupun bakteri baru.

Menkes menambahkan dalam HMM G20 di Yogyakarta telah dibicarakan upaya pengintegrasian data dari laboratorium serupa di dunia.

"Yang keempat ini juga sudah jalan adalah bagaimana kita bisa mengharmonisasi standar perjalanan baik itu berupa sertifikat vaksin maupun sertifikat testing," ujarnya.

Menurutnya, aspek tersebut penting untuk bisa memastikan apabila pandemi berikutnya terjadi dan perlu respons penerapan karantina wilayah atau lockdown.

Nantinya orang-orang yang sehat dan sudah divaksin tetap bisa melakukan pergerakan antarnegara demi menjaga arus barang serta perputaran ekonomi.

Harmonisasi tersebut tetap berpatokan pada standar WHO dan telah memiliki kasus sukses yang berlaku di antara lebih dari 30 negara anggota Uni Eropa.

"Yang terakhir, kita mau menggunakan standardisasi atau regionalisasi dari manufacturing sama research hub (vaksin), tidak hanya di negara-negara utara, tetapi juga di negara-negara selatan," jelasnya.

Hal itu merespons masalah ketersediaan dan akses vaksin di seluruh dunia selama pandemi Covid-19 sehingga Indonesia merasa diperlukan lebih banyak pabrik vaksin dan kemampuan riset pengembangan vaksin.

Menurut Menkes, setidaknya ada empat negara anggota G20 lain selain Indonesia yang siap berpartisipasi untuk membantu perwujudan target tersebut.

Afrika Selatan bisa melakukannya di regional Afrika, Brazil dan Argentina di wilayah Amerika Selatan, dan India mendampingi Indonesia di Asia.

Menkes Budi berharap target-target yang diusung Indonesia tersebut bisa mencapai progres yang cukup baik dalam HMM G20 dan bisa difinalisasi agar dapat disajikan secara konkret di puncak KTT G20 ke-17 di Bali nanti. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI