Covid-19 Bertambah, Warga Bali Mesti Waspada 2 Subvarian Omicron

25 Juni 2022 18:00

GenPI.co Bali - Kehadiran dua subvarian Omicron yakni BA.4 dan BA.5 patut diwaspadai warga Bali setelah kabarnya kasus positif Covid-19 harian bertambah secara signifikan.

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Corona melaporkan terjadi penambahan kasus aktif harian di Indonesia sebanyak 1.296 kasus dan dua orang dinyatakan meninggal dunia, Rabu (22/06/22).

Berdasarkan data Satgas Covid-19, kasus harian di Bali bertambah 51 kasus, 32 pasien sembuh dan nihil kematian.

BACA JUGA:  Bule Polandia Dideportasi Imigrasi Bali Imbas Skimming, Aksinya?

Bali berada di peringkat kelima nasional dengan penambahan jumlah kasus harian tertinggi.

Dari 395 kasus aktif Covid-19 di Provinsi Bali, yang dirawat di RS rujukan sebanyak 35 orang (8,86 persen) dan yang isolasi mandiri 360 orang (91,14 persen).

BACA JUGA:  Tabrakan Mengerikan di Badung Bali, Kondisi 2 Bule Inggris Tragis

Posisi pertama ditempati DKI Jakarta dengan penambahan kasus harian mencapai 1.226 kasus, 362 jiwa dinyatakan sembuh, dan nihil kasus meninggal dunia.

Provinsi dengan kasus tertinggi harian berikutnya adalah Jawa Barat mencapai 292 terkonfirmasi positif, 117 pasien sembuh, dan nihil kematian.

BACA JUGA:  Proyek LNG Bahayakan Alam Bali, Warga Intaran Ngadu ke DPRD

Banten menjadi provinsi dengan kasus harian Covid-19 tertinggi ketiga pada Rabu mencapai 214 kasus terkonfirmasi positif, 33 orang dinyatakan sembuh, dan nihil kematian.

Provinsi Jawa Timur ada di urutan keempat dengan 93 kasus positif harian, 82 pasien dinyatakan sembuh, dan satu kasus meninggal dunia.

Satgas Covid-19 Bali minta masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan untuk mencegah penularan subvarian Omicron BA.4 dan BA.5 yang kasusnya telah ditemukan di Pulau Dewata.

Sekretaris Satgas Covid-19 Bali Made Rentin mengatakan meski di Pulau Dewata ditemukan kasus Covid-19 subvarian Omicron BA.4 dan BA.5, kasusnya tidak terlalu tinggi dibandingkan saat awal-awal Omicron.

"Demikian pula untuk kasus terkonfirmasi positif, sejauh ini tidak ada yang bergejala sedang atau berat. Sebagian besar tanpa gejala atau setidak-tidaknya gejala ringan," kata Made Rentin, Rabu (22/06/22).

Rentin mengingatkan meskipun Presiden Jokowi memberikan relaksasi dan pelonggaran, tidak serta merta masyarakat bebas sebebas-bebasnya.

Menurutnya, pelonggaran pemakaian masker hanya ketika berada di ruang terbuka dan tidak ada potensi kerumunan. Strategi kedua untuk mencegah penyebaran Covid-19, kata Rentin, dengan mengoptimalkan capaian vaksinasi booster.

"Meskipun capaian vaksin booster kita sudah 70 persen lebih dan tertinggi di seluruh Indonesia, kita tidak boleh berhenti sampai di sini, karena masih ada komponen yang perlu disasar lagi, misalnya kelompok lansia," ucapnya.

Kepala Pelaksana BPBD Bali ini menegaskan target pencapaian vaksinasi penguat persentasenya bisa menyamai capaian vaksinasi dosis satu dan dua yang sudah 100 persen pada hari jadi Provinsi Bali 14 Agustus 2022 mendatang.

"Kita berharap dan memasang ekspektasi siapa tahu bisa saat kita berulang tahun pada Hari Jadi Provinsi Bali. Salah satu kado istimewa yang diterima seluruh masyarakat Bali adalah capaian vaksinasi booster sesuai target," ungkapnya.

Menurutnya, Gubernur Bali Wayan Koster sebenarnya tidak memasang angka persentase tertentu seperti pada saat awal booster, tetapi sedapat mungkin terus dipacu dan dioptimalkan capaian vaksinasi penguat.

Demi atasi masalah kenaikan kasus positif Covid-19 ini, pihak Satgas melalui Rentin pun hanya berharap akan penerima vaksinasi booster bisa ditingkatkan demi kurangi resiko dampak bahaya dua subvarian Omicron, BA.4 dan BA.5. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI