Kelompok Pendatang Bentrok di Denpasar Bali, Aksi Warga Sesetan?

22 Juni 2022 09:00

GenPI.co Bali - Warga Sesetan turut lakukan aksi turun gunung setelah adanya kericuhan besar diakibatkan dua kelompok penduduk pendatang (duktang) saling bentrok di area Denpasar, Bali, Selasa (21/06/22).

Lokasi pertikaian sendiri terjadi di simpang Jalan Batas Dukuh Sari, Sesetan, Denpasar Selatan (Densel).

Menurut informasi, bentrokan ini terjadi antara kelompok Ambon, Maluku dan Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang notebene sama-sama pendatang ke Bali.

BACA JUGA:  Buka Google Maps, Ponsel Wisatawan Dijambret di Badung, Kerugian?

Akibat bentrokan ini tiga korban tumbang. Ketiganya yakni Komang Gede Santana, JS dan FBAP.

Bentrokan dua kelompok duktang bermula dari terjadinya kesalahpahaman antara Niko asal Ambon dengan John Key asal Sumba di Pelabuhan Benoa.

BACA JUGA:  Ombak Tinggi Nusa Penida Bali, 2 Bule Rusia Terjebak di Tebing

Niko lalu menelepon John Key untuk datang ke Warung Bu Ayu di Pelabuhan Benoa.
Setiba di lokasi, kedua kelompok yang sama-sama membawa temannya terlibat keributan.

Puncaknya, Niko mengalami luka di bagian kepala karena dikeroyok kelompok John Key.

BACA JUGA:  Bangga! Piala AFF, Pemain Bali United Gabung TC Timnas Indonesia

Karena luka yang dialaminya, Niko dilarikan ke rumah sakit. Selanjutnya kelompok Ambon datang ke kediaman John Key di Jalan Batas Dukuh Sari, Sesetan, Denpasar.

Namun, setiba di tempat kejadian perkara (TKP), rupanya, kelompok John Key sudah siap dengan membawa batu dan melakukan serangan dengan melempar batu ke arah kelompok Ambon.

Aksi keributan dua kelompok itu spontan memicu amarah warga asli di lokasi kejadian.

Pasalnya, warga setempat bernama Komang Gede Santana asal Banjar Dukuh Pesirahan, Pedungan, Denpasar, mengalami luka.

Kepala korban bocor terkena lemparan batu para pelaku. Komang Santana sempat dilarikan ke Puskesmas Pedungan.

Namun, karena lukanya harus dijahit, Komang Santana dirujuk ke RSUP Sanglah. Korban lain juga berjatuhan, teridentifikasi berinisial JS dan FBAP.

Warga setempat yang marah dengan aksi dua kelompok itu akhirnya turun gunung.

Warga Banjar Dukuh Pesirahan segera membunyikan kulkul bulus alias kentongan yang ada di balai banjar tanda bahaya.

Serempek warga setempat keluar rumah bergerak mengusir pelaku bentrokan.
Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Made Teja Dwi Permana segera menurunkan personel untuk mengamankan lokasi kejadian.

Kompol Made Teja Dwi Permana tiba di lokasi didampingi Pawas, Padal didampingi Kaling Banjar Dukuh Pesirahan, Wayan Mertanadi.

“Saya imbau kembali ke rumah masing-masing. Serahkan ke polisi untuk menyelesaikan masalah ini,” ujar Kompol Made Teja Dwi Permana kepada dua kelompok bentrok dan warga.

Atas imbauan kapolsek, mereka segera membubarkan diri. Kelompok John Key yang masih ada di lokasi kejadian segera diamankan ke Mapolsek Denpasar Selatan.
Total ada 14 orang yang diamankan dalam kejadian menghebohkan pada Senin malam tersebut.

14 orang itu antara lain, Andre, Melki, Marko, Sael, Eki, Agus Garara, Antonius, Kornelis Toda, Timotius Syngoledek, Agustinus Malonga, Nangoban, Lederules , Dominggus Bag dan Andreas Nono.

Terlepas dari penangkapan 14 orang yang kabarnya jadi biang kerok kericuhan dua kelompok pendatang area Denpasar sampai sebabkan warga Sesetan ikut campur, polisi Bali kini masih mengumpulkan barang bukti. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI