GenPI.co Bali - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian tak ragu-ragu menyebut Pesta Kesenian Bali (PKB) ke-44 yang resmi dibuka pada Minggu (12/06/22) sarat akan makna memuliakan air sebagai sumber kehidupan.
Bertajuk Danu Kerthi-Huluning Amreta, pentas sarat akan seni dan budaya ini akan menampilkan ratusan karya kalangan seniman maupun maestro yang turut serta jadi partisipan.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) M. Tito Karnavian yang membuka resmi PKB ke-44, Minggu (12/06/22) menyinggung pemuliaan air ini.
"Saya pikir tema yang tepat, karena air sumber kehidupan kita, kalau tidak ada air, kita wafat," ucap Tito Karnavian yang mewakili Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Yang dia tekankan adalah sistem tata kelola sumber-sumber air di Pulau Bali yang harus tepat dan tidak boleh salah pengelolaan. "Kalau tidak ada air, tidak hidup kita.
Namun, sebaliknya kalau salah treatment, air bisa menjadi sumber bencana yang luar biasa," tuturnya.
Mantan Kapolri mengatakan bahwa bencana alam berupa air dengan tingkat kerusakan tinggi sudah tak terhitung di Tanah Air.
"Tanah longsor, banjir bandang, bahkan tsunami sangat merusak kita," tambah Mendagri Tito Karnavian.
Pesan penting yang dikemas lewat pagelaran karya-karya seni di arena PKB ke-44 ini, diyakininya akan makin sarat nilai.
"Saya yakin para seniman dan maestro semua akan merangkai karya-karya kreativitasnya untuk menyampaikan pesan pemuliaan air ini," papar Mendagri Tito Karnavian.
Alasan Mendagri Tito menyebut pentingnya muliakan sumber air di PKB ke-44 sendiri tak lepas dari fakta Bali selalu mengandalkan sumber daya tersebut. Bukan cuma untuk pengairan sawah, melainkan juga pariwisata. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News