GenPI.co Bali - Bantuan sosial (bansos) Rp450 miliar oleh Menteri Sosial Tri Rismaharini kabarnya tak dicairkan pemerintah provinsi (Pemprov) Bali. Hal ini buat media asing The Bali Sun geger.
Semenjak insiden gempa Karangasem membuat para rakyat kecil kesulitan, sang menteri langsung turun tangan ke dua wilayah terdampak bencana di Pulau Dewata.
Kehadirannya di Kabupaten Karangsem dan Kabupaten Bangli pun tak lepas dari pernyataan mengagetkan. Pasalnya, Bali bisa saja menyalurkan bansos bernilai fantastis.
Ketika bertemu dengan para anggota pemerintahan daerah di Pulau Seribu Pura tersebut, Menteri Risma menuding ada bantuan dana yang sejatinya sudah didistribusikan untuk rakyat.
"Jumlah bansos ini sangat besar, seharusnya sudah cukup untuk membantu Bali meningkatkan derajat ekonominya jika terdistribusi secara merata," tutur Risma, Selasa (19/10).
Media asing, The Bali Sun pun menyoroti pernyataan dari sang Mensos dengan headline: "Bali Belum Mendistribusikan Bansos Senilai Rp450 Miliar."
Media itu juga menyertakan jika setidaknya ada 75 ribu kepala keluarga (KK) seantero Bali yang tak kunjung mendapat bantuan program tersebut.
Bahkan, laporan dari media yang sama memaparkan jika bansos ini bisa jadi akan kadaluwarsa sehingga para rakyat tak akan mendapatkan jatah yang ditentukan.
"Ini akan jadi dampak buruk bagi ekonomi provinsi ini yang sangat putus asa membutuhkan bantuan untuk bangkit selama pandemi Covid-19," ungkap Risma lagi.
Lewat pemaparan media asing tersebut cukup masuk akal jika apa yang dilakukan pemprov Bali patut dipertanyakan. Apalagi setelah disinggung oleh Mensos Risma yang mempelopori bansos senilai Rp450 miliar itu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News