GenPI.co Bali - Mengingat Hari Raya Suci umat Hindu yakni Galungan kian dekat, masyarakat Bali diingatkan suatu pesan khusus oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN) terkait soal penjor baru-baru ini.
Seperti diketahui sebelumnya, berdasarkan kalender Pulau Dewata, hari kemenangan dharma (kebaikan) lawan adharma (kejahatan) jatuh pada tanggal 8 Juni 2022.
Kemudian 10 hari kemudian atau tepatnya 18 Juni 2022, hari raya berganti jadi Kuningan.
Menyambut hari raya besar ini, umat Hindu Bali biasanya memasang penjor di halaman depan rumahnya.
Demi keamanan bersama, PT PLN (Persero) mengingatkan masyarakat di Bali memperhatikan jarak aman dengan jaringan listrik di sekitarnya saat memasang penjor.
“Kami mengimbau masyarakat supaya memperhatikan jarak aman saat memasang atribut-atribut penjor setidaknya 2,5 meter dari jaringan listrik PLN,” kata General Manager PT PLN UID Bali I Wayan Udayana, Kamis (02/06/22).
Wayan Udayana menjelaskan ada kemungkinan bambu yang jadi bahan utama penjor terpasang dalam keadaan basah.
Apabila bambu basah itu bersentuhan dengan jaringan listrik 20 KV milik PLN, maka akibatnya fatal.
Udayana berharap masyarakat memperhatikan jarak aman 2,5 meter saat memasang penjor dan atribut lainnya.
“Peran aktif masyarakat dalam pemasangan penjor yang aman ini turut menentukan keandalan pasokan listrik,” kata Udayana.
Ketua MDA Bali Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet menyampaikan imbauan PLN itu untuk keselamatan warga Bali.
“Sinergi dan kerja sama yang terjalin selama ini antara PLN dan MDA tentunya untuk kepentingan krama Bali, dan ini akan terus kami dukung,” katanya.
Udayana juga meminta masyarakat turut berperan aktif dengan melaporkan kepada petugas melalui aplikasi PLN Mobile atau contact center 123 apabila mengetahui adanya peristiwa berbahaya contohnya ledakan di jaringan listrik PLN.
Laporan dari masyarakat itu dapat membantu petugas menangani pemadaman atau gangguan listrik lainnya dengan cepat.
PLN berharap dengan pesan pengingat soal penempatan penjor kala memperingati Hari Raya Galungan bisa dilaksanakan masyarakat Bali guna menghindari resiko pemadaman atau korsleting listrik. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News