GenPI.co Bali - Rumah Sakit (RS) Bali Mandara kabarnya segera menghadirkan layanan kedokteran nuklir bertujuan atasi kanker yang beroperasi pada tahun 2022 ini.
Diketahui sebelumnya, Gubernur I Wayan Koster baru-baru ini telah meresmikan Gedung Layanan Kanker Terpadu di salah satu rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Pulau Dewata.
Gedung Layanan Kanker Terpadu merupakan salah satu program prioritas Pemprov Bali di bidang kesehatan sebagai pelaksanaan dari visi pembangunan Nangun Sat Kerthi Loka Bali.
Salah satu yang dihadirkan adalah layanan kedokteran nuklir, satu-satunya di Provinsi Bali dan di kawasan Indonesia Timur.
Plt Dirut RSUD Bali Mandara dr Ketut Suarjaya menyatakan Gedung Layanan Kanker Terpadu telah dibangun pada 2018-2019 dengan dana berasal dari APBD Semesta Berencana Provinsi Bali.
Gedung Layanan Kanker Terpadu ini mencakup diagnosis, kemoterapi dan layanan kedokteran nuklir.
Untuk layanan kedokteran nuklir ini merupakan satu-satunya di Bali dan di Indonesia Timur.
Menurut dr Suarjaya, pembangunan Gedung Layanan Kanker Terpadu terdiri dari dua tahap, yakni tahap pertama di Tahun 2019 sudah selesai, dan di 2020 tahap kedua akan dilanjutkan.
Namun, karena pandemi Covid-19, tahap kedua ditunda pembangunannya.
Dengan memanfaatkan dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), pembangunan ini akan dilanjutkan, mulai di anggaran perubahan Tahun 2022 dengan total investasi Rp 81,2 miliar.
"Sedang alat kesehatan yang telah dipasang saat ini berupa Magnetic Resonance Imaging (MRI), alat Radioterapi Linac, city simulator dan alat medis lainnya senilai Rp 6,3 miliar,” jelas mantan Kadis Kesehatan ini, Rabu (01/06/22).
RSUD Bali Mandara tengah menyiapkan penambahan ruangan khusus radioterapi dan kedokteran nuklir dan sedang diusulkan ke Kementerian Kesehatan melalui dana PEN.
Layanan kedokteran nuklir diperkirakan dapat dipergunakan pada akhir 2022 atau awal 2023.
Sementara itu, Gubernur Wayan Koster mengatakan Bali harus menjadi daerah yang memiliki standar kesehatan yang bagus dan juga dilengkapi dengan sarana serta prasarana yang berkualitas lengkap berupa tenaga medis dan nonmedisnya.
"Sudah dirancang Sistem Aplikasi Integrasi Seluruh Layanan Fasilitas Kesehatan di rumah sakit pemerintah daerah maupun RS swasta. Jangan sendiri-sendiri, Bali ini wilayahnya kecil cuma sembilan kabupaten/kota," ucap Koster.
Gubernur Bali juga meminta standar pelayanan kesehatan di RS pemerintah daerah harus terus dinaikkan, supaya menjadi RS berkelas dunia.
"PR untuk Bapak Kadiskes Bali agar RSUD Bali Mandara dan RS Mata harus menjadi rumah sakit berkelas dunia, bersinergi dengan ahli-ahli dari Bali. Untuk alat kesehatannya, saya minta bantuan Menteri Kesehatan RI," ujar Gubernur Koster.
Politikus PDIP ini juga menyatakan RSUD Bali Mandara adalah salah satu fasilitas yang dibangun oleh Gubernur Bali terdahulu, Made Mangku Pastika yang dilihat programnya bagus.
"Karena bagus, saya evaluasi untuk ditingkatkan dan dibenahi agar semakin berkualitas, itulah sebabnya saya semangat melengkapi RSUD Bali Mandara ini dengan Layanan Kanker Terpadu," paparnya.
Melalui pelayanan Kedokteran Nuklir, Gubernur I Wayan Koster percaya pelayanan terpadu RS Bali Mandara bakal memuaskan kalangan pasien yang datang untuk berobat. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News