Gempuran Rusia, Presiden Ukraina Zelensky Batal Ikut G20 Bali

02 Juni 2022 00:00

GenPI.co Bali - Niat hati perjuangkan kemerdekaan Ukraina saat momen kritis perang di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada November 2022 nanti, Presiden Zelensky justru membatalkan kunjungannya imbas gempuran Rusia.

Pemerintah Indonesia mengundang semua anggota G20 dan sejumlah negara sebagai tamu, termasuk Keranjang Roti Eropa untuk turut serta dalam konferensi berskala internasional tersebut.

Undangan kepada negara pecahan Uni Soviet itu disampaikan langsung Presiden Joko Widodo alias Jokowi kepada Presiden Volodymyr Zelensky saat mereka berbicara lewat telepon, 27 April.

BACA JUGA:  Rampok Ibu-ibu dan Tanam Curian, Polisi Ciduk Pria Buleleng Bali

Jokowi menjelaskan bahwa alasannya mengundang Presiden Zelensky ke KTT G20 demi pemulihan ekonomi dunia yang bergejolak imbas perang.

Menanggapi undangan Presiden Jokowi itu, Zelensky mengatakan bahwa dirinya tidak dapat secara langsung menghadiri KTT G20 di Bali.

BACA JUGA:  BNN Bali Bongkar Sekeluarga Singaraja Kompak Edarkan Narkoba

Hal tersebut terungkap saat dia menjawab pertanyaan dalam sebuah diskusi yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI), Jumat pekan lalu.

“Saya harus bersama rakyat saya, tetapi akan bergabung secara daring,” kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Senin (30/05/22).

BACA JUGA:  Media Asing: Wisman Australia Tak Boleh ke Bali, Alasannya?

Dia mengaku sangat berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah mengundangnya.

“Kami menerima undangan tersebut dengan penuh rasa hormat. Mudah-mudahan dunia dapat memberikan solusi terhadap masalah ini, dan kita tidak akan melihat dampak yang lebih besar lagi,” kata Presiden Zelensky.

Presiden Zelensky mengatakan dirinya meyakini bahwa pertemuan puncak G20 di Bali itu akan menjadi diskusi yang bersahabat di antara negara-negara.

Dia juga menjelaskan bagaimana Ukraina melakukan berbagai upaya untuk mengurangi krisis pangan dengan menyalurkan pasokan melalui rute kereta api dan pelabuhan Eropa.

Namun, Rusia juga berusaha memutus dan menghancurkan jembatan, rel kereta api, dan kota-kota Ukraina lewat serangan artileri.

"Inilah realitas yang tengah kami hadapi sejak 24 Februari," kata Presiden Zelensky merujuk pada awal invasi Rusia di Ukraina.

Hingga saat ini, tekanan dunia internasional melalui dukungan moral maupun aksi boikot tidak cukup membuat Rusia mengendurkan serangannya di Ukraina.

Terkait perundingan damai, Presiden Zelensky mengatakan dirinya tidak melihat adanya kemajuan yang substansial.

Dia mengaku belum mendapatkan respons dari Rusia atas usulan Ukraina untuk menghentikan perang sejak awal negosiasi.

Meskipun pada dasarnya batal untuk datang, Presiden Ukraina Zelensky hanya bisa berharap hasil pertemuan KTT G20 di Bali nanti bisa cari jalan keluar terbaik untuk hentikan konflik dengan Rusia. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI