GenPI.co Bali - Tak peduli saat adanya konflik antara Rusia-Ukraina, gelaran Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) 2022 membuktikan bahwasannya dunia bisa bersatu padu bahas suatu isu.
Sebagaimana diketahui, masalah panas pertikaian antara dua negara besar terjadi semenjak beberapa bulan belakangan.
Nah, meskipun pada dasarnya perang antar negara yang masih saling tetangga itu sempat bikin bumi gonjang-ganjing, acara forum internasional di Nusa Dua seolah-olah tak terpengaruh.
Diplomat senior Kementerian Luar Negeri RI Febrian A. Ruddyard mengatakan bencana merupakan isu kemanusiaan yang dapat mengesampingkan adanya konflik dan perbedaan pandangan politik.
“GPDRR ini adalah one of the few meetings (satu dari sedikit pertemuan) yang bisa mengesampingkan berbagai hal dan bisa konsentrasi pada isu kemanusiaan,” kata Febrian A. Ruddyard.
Wakil Tetap Indonesia di PBB ini meyakini penyelenggaraan GPDRR menjadi contoh yang baik menyatukan sikap dunia dalam menghadapi berbagai tantangan global.
“Di tengah dunia yang saat ini cenderung terbelah, ikut (kubu) sana dan (kubu) sini, (GPDRR) ini menunjukkan untuk isu kebencanaan yang sangat kental dengan nilai kemanusiaannya, dunia masih bersatu,” ujar Febrian.
Febrian A. Ruddyard menjelaskan isu bencana merupakan masalah dan tanggung jawab bersama terlepas dari posisi, status dan pekerjaannya.
“Isu kebencanaan ini everybody’s business dan everybody’s responsibility,” bebernya.
GPDRR 2022 merupakan agenda tahunan PBB dihadiri lebih dari 7.000 delegasi dari 193 negara.
Perwakilan dari Rusia, Amerika Serikat, dan Ukraina hadir dalam pertemuan itu.
Public Information Officer UNDRR Omar Amach mengatakan Amerika Serikat dan Rusia mengirim perwakilannya untuk hadir dalam pertemuan GPDRR secara langsung di Bali.
Sedangkan Ukraina tidak mengirim delegasinya ke Bali, tetapi mengikuti rangkaian acara GPDRR secara virtual.
Indonesia sebagai tuan rumah GPDRR 2022 di Bali memastikan penyelenggaraan acara fokus membahas isu kebencanaan, dan tidak mengangkat lain, misalnya terkait upaya negosiasi damai Rusia dan Ukraina. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News