GPDRR di Bali, PBB Ungkap Data Global Peringatan Dini Bencana

25 Mei 2022 04:00

GenPI.co Bali - Ricardo Mena selaku Direktur UNDRR dari PBB menuturkan data global sistem peringatan dini bencana yang bikin was-was saat berbicara di gelaran GPDRR di Bali baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, Nusa Dua, Pulau Dewata menjadi tuan rumah acara internasional bertajuk Global Platform Disaster Risk Reduction ke-7 yang bertujuan mengurangi dampak bahaya bencana.

Nah, Ricardo Mena mengatakan bahwa sejauh ini hanya 120 negara yang telah melaporkan tentang capaian Target G Kerangka Sendai di dalam negerinya. Kerangka Sendai mengedepankan tujuh target global termasuk Target G.

BACA JUGA:  Viral Sebut Korupsi, Bule Estonia Tinggalkan Bali, Polisi: Cari!

Secara substansial Kerangka Sendai bertujuan meningkatkan ketersediaan dan akses sistem peringatan dini serta informasi dan penilaian risiko bencana untuk masyarakat pada 2030.

"Masih banyak negara yang telah meratifikasi Kerangka Sendai, tetapi masih belum melaporkan tentang capaian target G mereka. Ini tentu yang perlu ditingkatkan," ujar Direktur UNDRR Ricardo Mena, Senin (23/05/22).

BACA JUGA:  Bali United Fokus AFC, Teco 'Menyerah' di Piala Presiden?

UNDRR, bagian dari PBB mendorong lebih banyak negara untuk melaporkan tentang dan meningkatkan ketersediaan dan akses untuk sistem peringatan dini bencananya.

Dorongan itu ditujukan terutama pada negara-negara yang telah meratifikasi Kerangka Kerja Sendai untuk Pengurangan Risiko Bencana (Sendai Framework) 2015-2030 yang telah diadopsi 187 negara.

BACA JUGA:  Bahaya Pasien Hipertensi! Tak Patuh Minum Obat Bikin Komplikasi

Ricardo Mena juga memaparkan tentang sejumlah capaian dan evaluasi terkait indikator target G - mengenai ketersediaan dan akses ke sistem peringatan dini bencana.

Sebanyak 77 persen dari negara yang meratifikasi Kerangka Sendai telah menunjukkan bahwa mereka memiliki cakupan informasi sistem peringatan dini bencana melalui mekanisme lokal atau nasional.

"Namun, masih ada 23 persen negara yang tidak mengindikasikan bahwa mereka memiliki cakupan informasi peringatan dini bencana," kata Ricardo Mena.

Hal lain yang juga cukup mengkhawatirkan, menurut Direktur UNDRR itu, kurang dari 50 persen negara yang melaporkan bahwa pemerintah daerahnya memiliki rencana untuk tindakan sistem peringatan dini bencana.

"Ini agak mengkhawatirkan karena saat ini persentasenya turun menjadi hanya 46 persen," ungkap Ricardo Mena.

Ricardo Mena mengungkapkan bahwa kurang dari 50 persen - hanya 48 persen - negara yang memiliki informasi dan penilaian risiko bencana yang dapat diakses, dimengerti, tahan lama, dan relevan sehingga ini jadi mengkhawatirkan.

Menurutnya, negara yang tidak punya akses untuk informasi dan penilaian risiko bencana, maka akan sangat sulit untuk memahami hal ini.

Walaupun sudah ada kemajuan besar dalam upaya pengurangan risiko bencana, misalnya, dalam hal akses dan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, tetapi masih banyak tantangan yang mesti dihadapi.

Tak heran melalui GPDRR di Bali, PBB berharap pengungkapan data global terkait kebencanaan ini bermanfaat untuk mengurangi resiko kedepannya. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI