GenPI.co Bali - Kontroversi kembali terjadi di Bali setelah viral influencer Ni Luh Djelantik memaparkan adanya bule cantik yang punya tato Dewa Ganesha di paha bagian kanannya baru-baru ini.
Mengingat Pulau Seribu Pura begitu kental dengan adat istiadat dan tentu saja keyakinan Hindu, banyak kalangan turis asing yang salah kaprah sehingga tak tunjukkan sikap menghormati.
Hal ini bisa dilihat dalam berbagai kasus viral belakangan mulai dari aksi tarian telanjang Jeffrey Douglas Craigen (34) di Gunung Batur atau pose tak senonoh Alina Fazleeva (28) di Pohon Keramat area Tabanan.
Bak belum usai, kontroversi kembali terjadi dan kali ini dipaparkan oleh politisi sekaligus pegiat media sosial Ni Luh Djelantik terhadap seorang bule dengan nama akun Instagram @jullisoul.
Mengutip laman The Coconuts, Djelantik memaparkan bahwasannya Ganesha sejatinya lebih pantas tergambar di atas kepala mengingat simbol dewa Hindu pembawa kesejahteraan dan kebijaksanaan.
Sosok dewa berwujud manusia berkepala gajah ini tentu begitu dihormati oleh masyarakat Hindu di Bali sehingga penempatannya di paha begitu sarat penghinaan.
Ni Luh Djelantik lantas menambahkan tambahan caption bahwasannya pembuat tato di Pulau Dewata sudah sepantasnya menggali informasi lebih dulu ketika ingin menciptakan karyanya di sembarang tempat, khusus seperti yang diminta si bule.
Masih belum jelas apakah wanita asing yang juga selebgram itu meminta digambarkan tatonya di Bali atau justru bukan.
Kendati demikian ada tangkapan layar yang menunjukkan bahwa si cewek tersebut telah menuliskan wilayah Canggu dan Ubud sebagai lokasi bisnis saat berada di pulau.
Terlepas dari fakta kontroversi tato Dewa Ganesha, publik Bali masih belum bisa memaafkan tindakan semena-mena para bule yang datang dan membuat konten viral tanpa menghormati ada istiadat serta agama Hindu yang ada di pulau. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News