GenPI.co Bali - Made Janur Yasa bisa dibilang sosok inspiratif di Bali usai rela menukar makanan lezat dengan kumpulan sampah plastik sebagai bidang usahanya.
Sebagai salah wilayah yang mengandalkan pariwisatanya, Pulau Dewata memiliki satu nilai minus yakni sampah-sampah plastik yang sulit diuraikan.
Ya, bisa dibilang sampah-sampah ini membuat berbagai polusi di pulau kecil tersebut kehilangan pamornya sebagai destinasi terbaik wisatawan mancanegara dunia.
Inilah yang membuat Made Janur Yasa tergerak dengan sebuah proyek memanfaatkan bisnis makanannya dengan melibatkan tukar sampah plastik.
Dengan motto membersihkan jiwa alam, ia mengajak sebagian warga desanya untuk mengumpulkan berbagai tipe sampah plastik. Setidaknya kegiatan ini sendiri diikuti oleh 200 orang.
Proyek yang diusung oleh pemilik restoran vegan di Kota Ubud, Gianyar, Bali ini pun tunjukkan hasil apik dengan mengangkut 500 ton sampah dibarter dengan 550 ton nasi.
"Saya sempat berpikir, jika ini bekerja di desa saya, maka mungkin juga akan jalan di tempat lain. Saya pun sadar kegiatan ini jadi besar!" Tutur Janur Yasa dikutio Goodnews Network.
Demi meringankan bebannya dalam distribusi makanan, grup lokal alias perangkat banjar di tiap desa mengkoordinir para warga untuk berburu sampah dari hutan, kota hingga pantai.
"Orang-orang di Bali hidup dengan alam, secara garis besar kami percaya alam punya jiwa dan orang-orang wajib untuk merawatnya," tuturnya lagi.
Kegiatan barter makanan lezat dengan sampah plastik oleh Made Janur Yasa ini pun mendapat respons positif dari masyarakat Bali. Salah satunya Kadek Merta Anggara dari Banjar Saba yang berkata jumlah polusi plastik langsung berkurang. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News