Usai Tabrakan Kapal Feri Masuk Perawatan, Selat Bali Berbahaya

16 Mei 2022 15:00

GenPI.co Bali - Gelombang laut di selat Bali bisa sangat berbahaya dari awalnya tenang setelah jadi saksi tabrakan dua kapal feri yang berujung perawatan pada Jumat (13/05/22).

Penyebab utama kecelakaan laut yang nyaris membuat dua kendaraan laut di Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur itu karam masih terus didalami.

Sejauh ini belum ada tanda-tanda tabrakan disebabkan human error atau keteledoran nakhoda kapal maupun Syahbandar Pelabuhan Ketapang.

BACA JUGA:  BMKG Minta Waspada Gelombang Tinggi, Cuaca Bali Hari Ini

Arus kencang yang kerap sulit diprediksi di perairan Selat Bali masih jadi kesimpulan awal penyebab insiden tersebut.

Sebelumnya, tabrakan hebat melibatkan Kapal Motor Penumpang (KMP) Trisila Bhakti II dan KMP Gerbang Samudera II.

BACA JUGA:  Petaka Kantuk, Pemotor di Buleleng Bali Tewas Tabrak Pohon Asem

Keduanya mengalami adu bodi pada Jumat (14/5) malam saat sama-sama baru keluar dari dermaga menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Akibat tabrakan tersebut, KMP Trisila Bhakti II mengalami kerusakan cukup serius.

BACA JUGA:  Imbas Wabah PMK, Buleleng Hentikan Pasokan Ternak Luar Bali

"Akibat senggolan, kapal Trisila Bhakti II mengalami kerusakan pada bagian akomodasi," kata Ketua DPC Gapasdap Banyuwangi, Putu Gede Widiyana, Minggu (15/05/22).

Selain bagian akomodasi, kerusakan juga terjadi pada bagian railing dan kursi penumpang.

Sementara kapal feri yang menabraknya, yakni KMP Gerbang Samudera II tetap melanjutkan pelayaran ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali.

Kapal Trisila Bhakti II kembali melakukan perawatan dan pengecekan, sedangkan kapal Gerbang Samudera II melanjutkan perjalanan ke Bali.

Terkait kemungkinan adanya human error pada kecelakaan itu, Gede Widiyana menegaskan belum melihat tanda-tanda tersebut.

Gede Widiyana menyebut arus kencang yang membuat kedua kapal tidak mampu bermanuver menghindar jadi penyebab utama insiden.

Menurutnya, perairan Selat Bali berkarakter ombak tenang, tetapi memiliki arus laut kencang yang sulit diprediksi.

"Laut di Ketapang-Gilimanuk ini kelihatan tenang, tetapi arusnya kencang dan sulit diprediksi," tandas Putu Gede Widiyana.

Terlepas dari fakta ombak tenang bisa berbahaya, buntut dari kapal feri yang bertabrakan tempo hari tersebut sempat membuat beberapa penumpang terluka. Kejadian di Selat Bali itu pun sempat viral di dunia maya. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI