GenPI.co Bali - Meskipun pada dasarnya bendera Indonesia tak boleh muncul di berbagai ajang olahraga, Bali tetap akan jadi tuan rumah berbagai ajang besar badminton dunia pada November hingga Desember 2021.
Mengingat Tanah Air melanggar regulasi dari WADA terkait data doping, bendera negara pun tak diperbolehkan berkibar saat kompetisi internasional diikuti oleh atlet-atlet bangsa.
Buktinya saja bisa dilihat ketika para pebulutangkis dari Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie dan kawan-kawan yang menjuarai Thomas Cup sekaligus mengakhiri penantian panjang 19 tahun.
Pada gelaran tersebut, bendera Indonesia tak diperkenankan berkibar hingga harus berganti dengan lambang PBSI di tengah negara-negara lain yang bangga dengan benderanya.
Kendati demikian, Indonesia patut bernafas lega karena pelanggaran doping ini tak berimbas terhadap gelaran tiga kejuaraan badminton internasional yang akan bergulir sebentar lagi.
"Kegiatan ini dilaksanakan setelah melihat dua kegiatan berskala internasional dihelat di Bangkok dan Inggris dengan protokol kesehatan ketat," kata Ketua Umum PBSI, Agung Sampurna.
Agung menyampaikan jika kompetisi bertajuk Indonesia Festival Badminton melangsungkan Daihatsu Indonesia Master (16-21 November), Indonesia Open (23-28 November), dan BWF World Tour Final (1-5 Desember).
Dipilihnya Bali sendiri tak lepas sebagai bentuk menunjukkan 'wajah' Indonesia di mata dunia. Terutama pada bagian keamanan imbas rendahnya kasus Covid-19.
"Tingkat vaksinasi di Bali sudah sangat tinggi dan mengalami kemajuan yang signifikan dalam mematuhi prokes, program dari pemerintah," ucapnya.
Dihelatnya tiga pentas badminton dunia di Bali sebagai wajah apik Indonesia pun ditanggapi positif oleh Gubernur I Wayan Koster yang berharap ini bisa tingkatkan pariwisata. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News