GenPI.co Bali - Masyarakat Tabanan, Bali kini mesti waspada setelah adanya laporan menggegerkan tujuh warga Desa Dauh Peken ternyata telah digigit oleh anjing terinfeksi Rabies baru-baru ini.
Setelah berseliweran pandemi Covid-19 dan virus Hepatitis misterius, kabupaten berjulukan Gumi Lumbung Padi ternyata juga mesti berjibaku dengan wabah penyakit anjing gila.
Gde Eka Parta selaku Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian wilayah terkait menuturkan insiden ini terjadi pekan lalu.
Tujuh orang digigit oleh anjing penyebar virus Rabies, hanya lima orang yang berani memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan dan mendapat vaksin penyakit tersebut.
"Kami harap dua orang korban lainnya segera melapor ke fasilitas kesehatan terdekat dan mendapat vaksin," kata Parta, Senin (09/05/22) dikutip laman Coconuts.
Mengingat situasinya bisa bahayakan masyarakat, pihak dinas di Pemkab Tabanan, Bali lantas melacak tiga anjing liar di tempat pengigitan itu terjadi, meskipun belum diketahui hewan mana yang menyerang tujuh warga tersebut.
Kendati demikian, tiga anjing tersebut telah ditundukan karena diduga kuat sempat melakukan kontak dekat dengan pembawa virus anjing gila.
"Tiga anjing telah dibunuh. Sedikitnya satu anjing diduga telah terinfeksi penyakit itu," kata Parta lagi.
Data wilayah Tabanan memaparkan bahwasannya ada empat zona merah seantero kabupaten dimana kemunculan penyakit Rabies tergolong besar.
Demi mencegah penyebaran penyakit tersebut, pihak dinas terkait kabarnya telah menyiapkan program vaksinasi mengarah ke 71.062 anjing seantero wilayah salah satu kabupaten di Pulau Dewata tersebut.
Tak cuma di Tabanan saja, beberapa wilayah Bali juga didapati berjuang menaklukan permasalahan virus Rabies ini. Tak heran masyarakat diminta waspada kala bertemu dengan anjing-anjing yang diduga kuat memiliki penyakit tersebut. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News