Aliansi Mahasiswa Papua Demo di Bali, Tuntut Otsus dan G20

11 Mei 2022 08:00

GenPI.co Bali - Otonomi khusus (Otsus) jilid II dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 pada bulan November 2022 nanti jadi alasan demo Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) di Bali baru-baru ini.

AMP diketahui turun ke jalan menyuarakan aspirasinya pada hari Selasa (10/05/22) sejak pukul 09.00 WITA.

Adapun kalangan mahasiswa ini bergerak ke bundaran Renon, Denpasar, untuk menolak otonomi khusus (Otsus) jilid II, menolak pemekaran Papua dan hak untuk menentukan nasib sendiri.

BACA JUGA:  Hilang 2 Hari, Dadong Linyar Jembrana Bali Ditemukan, Kondisinya?

Aksi Aliansi Mahasiswa Papua Bali ini diikuti 25 orang dipimpin koordinator lapangan Benny Kogoya.

Aksi demo kali ini berjalan lancar, tidak ada resistensi dari pihak ketiga seperti pada aksi sebelumnya.

BACA JUGA:  Telanjang di Pohon Keramat Bali, Bule Cantik Dicekal Sebegini

Ada 20 tuntutan yang disuarakan AMP Bali. Aliansi yang didominasi oleh kalangan mahasiswa dari pulau seberan nan jauh itu memberikan 20 tuntutannya.

1) Hentikan praktek otonomi khusus jilid II dalam kebijakan UU No. 2 Tahun 2021.

BACA JUGA:  Bali Waspada, Indonesia Perpanjang PPKM Lagi Usai Lebaran

2) Hentikan produk hukum pemekaran yang dipaksakan atas nama pembangunan dan kesejahteraan semua terhadap orang Papua.

3) Berikan akses internasional, jurnalis independen untuk datang ke Papua dan menginvestigasi segala bentuk kejahatan kemanusiaan.

4) Cabut UU No. 2 Tahun 2021 tentang perubahan UU no. 21 Tahun 2021.

5) Hentikan rencana pemekaran provinsi di tanah Papua yang merupakan politik penduduk, dan politik pecah belah di Papua.

6) Tarik militer organik dan nonorganik dari seluruh Tanah Papua.

7) Meminta palang merah Internasional, untuk memberikan akses pelayanan kesehatan terhadap 67.000 pengungsi, di Kabupaten Nduga, Intan Jaya, Puncak Papua, Pegunungan Bintang, Maybrat dan Yahukimo.

8) Tuntut elite politik Papua stop mengatasnamakan rakyat Papua, stop memperpanjang kekuasaan dan penindas bagi rakyat Papua.

9) Bebaskan Victor Yeimo dan seluruh tahanan politik di tanah Papua tanpa syarat.

10) Segera hentikan rencana pembangunan bandara di tanah Biak.

11) Presiden RI dan kabinetnya hentikan RUU pemekaran di tanah Papua

12) Pemerintah Indonesia segera membuka akses bagi komisi Tinggi HAM PBB, jurnalis, akademisi internasional dan LSM Internasional.

13) Mendesak komunitas internasional, Uni Eropa, Amerika, New Zealand, negara-negara ASEAN, China, IMF dan World Bank untuk menghentikan bantuan dana kepada pemerintah indonesia.

14) Berikan hak penentuan nasib sendiri sebagai dasar demokrasi bagi rakyat West Papua.

15) Tutup semua perusahaan asing di seluruh tanah Papua mulai Freeport dan Blok Wabu.

16) Kami Bangsa Papua bersama saudara Ashar dan Fatia, hentikan kriminalisasi hukum, teror, dan intimidasi terhadap pembela HAM bangsa Papua di Indonesia.
17) Mendukung perjuangan rakyat di Wadas, Purworejo, Jawa Tengah tentang penolakan tambang proyek Bendungan Bener.

18) Hentikan uji coba nuklir di Pasifik yang dilakukan oleh Prancis, Amerika, New Zealand dan Australia.

19) Tolak KTT G20 pada tahun 2022 di Bali, Indonesia.

20) Bebaskan kawan kami Alpius Wonda dan Victor Yeimo.

Seusai menyampaikan 20 tuntutan, massa aksi Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali membubarkan diri dengan tertib, aman dan lancar menuju titik kumpul di Jalan Raya Puputan Gang IV pukul 10.15 WITA. (lia/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI