GenPI.co Bali - Sebagai salah satu wilayah terdampak gempa Karangasem, Bupati I Gede Dana melawat ke Desa Ban, Kecamatan Kubu, Bali untuk menyampaikan kabar duka secara langsung.
Semenjak Sabtu, 16 Oktober 2021 lalu, berbagai pemberitaan media ramai dengan bencana alam yang melanda kabupaten berjulukan Gumi Lahar beserta kabupaten tetangganya, Bangli.
Ya, berada di titik episenter 8 kilometer barat laut Karangasem dengan kedalaman 10 kilometer, gempa tektonik ini memiliki kekuatan magnitudo 4,8 mulai pukul 04.18 Wita.
Desa Ban pun menjadi salah satu tempat paling parah terkena dampak gempa ini. Tak cuma meluluhlantakkan banyak rumah dengan tanah, melainkan juga merenggut korban jiwa.
Ni Luh Meriyani (3) harus meregang nyawa ketika timbunan material rumah ambruk dan menghantam tubuh mungilnya yang tak berdaya.
Datang langsung ke lokasi kejadian, Bupati I Gede Dana pun tak bisa menyembunyikan kesedihannya dan menyampaikan duka cita untuk keluarga yang merasa kehilangan imbas gempa.
"Kami atas nama pemerintah menyampaikan duka cita mendalam terhadap salah satu warga yang meninggal akibat gempa ini," kata Bupati Dana pada Minggu (17/10/21) lalu.
Tak cuma itu, ia juga memerintahkan agar BPBD dan Dinas Sosial bergerak melakukan penanganan pasca bencana alam tersebut.
"Saya sudah perintahkan BPBD dan Dina Sosial untuk segera membantu para korban, baik dalam hal evakuasi maupun pemberian bantuan," imbuhnya lagi.
Terlepas dari ungkapan duka Bupati Dana, Desa Ban di Karangasem menjadi lokasi terparah pasca gempa yang guncang bali itu. Bayangkan saja, aliran listrik sempat terputus berikut dengan keterbatasan pangan dan sandang. (gie/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News