GenPI.co Bali - Wabah penyakit Demam Berdarah alias DBD yang bisa mengancam warga langsung membuat Pemerintah Kota Denpasar, Bali melakukan perlawanan dengan pengasapan massal alias fogging baru-baru ini.
Kabag Protokol dan Komunikasi Pimpinan Kota terkait, I Dewa Gede Rai mengatakan bahwasannya aksi ini diharapkan mampu mengurangi penyebaran spesies nyamuk berbahaya seperti aedes aegypti.
"Pemkot melalui Dinas Kesehatan Denpasar terus gencar melakukan fogging untuk mengantisipasi kasus DBD dan chikungunya yang biasanya terjadi pada rentang bulan ini," kata Gede Rai, Minggu (01/05/22).
Saat ini sudah dilakukan koordinasi dalam tindakan pengasapan dari Dinas Kesehatan Denpasar ke Puskesmas hingga ke desa serta kelurahan setempat.
"Langkah-langkah koordinasi untuk melakukan penyemprotan sudah dilakukan sebelumnya, sehingga tindakan tersebut dalam berjalan sesuai program," ujar dia lagi.
Di sisi lain, Kepala Desa Pemecutan Kelod, Wayan Tantra mengatakan kegiatan fogging di wilayahnya dilaksanakan sebagai langkah antisipatif pencegahan kasus DBD dan chikungunya.
"Kami berharap fokus fogging wilayah ini dapat menekan laju penyebaran kasus DBD dan chingkungunya," kata Tantra.
Tantra juga mengatakan walaupun fogging fokus sudah dilakukan, masyarakat juga diwajibkan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan.
"Masing-masing warga hendaknya tetap membersihkan lingkungan rumah dan area sekitar tempat tinggalnya untuk meminimalkan keberadaan jentik nyamuk penyebab DBD dan chinkungunya," imbuhnya.
Langkah fogging sendiri merupakan cara tepat yang diambil oleh Pemkot Denpasar mengingat Bali kini memasuki musim pancaroba dimana hujan bisa terjadi kapan saja. Nah, hal ini bisa membuat nyamuk penyebab DBD leluasa berkembang biak. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News