GenPI.co Bali - Akademisi Universitas Indonesia (UI) memuji habis-habisan aksi Presiden Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) yang mengundang Ukraina dan Rusia untuk selesaikan masalah di KTT G20 berlokasi di Bali, November 2022 nanti.
Sebagaimana diketahui, konflik antara dua negara berbeda masih terjadi di dunia hingga saat ini semenjak Presiden Tirai Besi, Vladimir Putin melakukan komando invasi.
Prihatin akan hal ini, apalagi fakta bahwasannya Negara Keranjang Roti Eropa menjadi bulan-bulanan salah satu negara adidaya di dunia membuat Jokowi tak tinggal diam.
Orang nomor satu di Indonesia itu lantas mendesak agar perang antara Rusia dan Ukraina dihentikan. Caranya? Dengan mengundang kedua negara ikut serta ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.
Mencari jalan tengah dengan akhiri konflik di Bali nanti membuat Presiden Joko Widodo mendapat pujian dari Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana.
“Harapan Presiden Jokowi yang mengimbau agar perbedaan antarnegara bisa diselesaikan secara damai sudah tepat,” ujar Hikmahanto Juwana, Sabtu (30/04/22).
Menurut Hikmahanto Juwana, apresiasi juga patut diberikan kepada Jokowi karena telah mengundang Presiden Zelenskyy ke pertemuan KTT G20.
Seperti halnya presiden-presiden G20 terdahulu, Indonesia memiliki diskresi untuk mengundang siapa pun yang dianggap penting ke KTT G20.
Hikmahanto mengatakan undangan kepada Zelenskyy dimaksudkan agar AS dan sekutunya tetap hadir di KTT G20 November 2022 nanti.
Hikmahanto Juwana juga memberikan apresiasi kepada Presiden Jokowi yang menolak dengan tegas permintaan bantuan senjata dari Presiden Zelensky.
Menurutnya, Jokowi dengan tepat menolak permintaan itu atas dasar konstitusi dan prinsip politik luar negeri RI yang bebas dan aktif.
“Pembukaan UUD 1945 menyebutkan salah satu alasan dibentuknya pemerintah RI adalah untuk ikut melaksanakan ketertiban dunia,” kata Rektor Universitas Jenderal A Yani itu.
Hikmahanto Juwana mengatakan sikap Indonesia untuk tidak mengirim bantuan senjata jelas berbeda dengan Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya yang justru terus memasok bantuan militer ke Ukraina.
“Pemberian bantuan senjata ke Ukraina justru memperburuk situasi, bahkan menambah eskalasi perang,” beber Hikmahanto.
Terlepas dari pujian akademisi UI terhadap Jokowi, upaya perdamaian di G20 Bali ini disambut baik oleh Ukraina khususnya dari si Presiden Zelensky. Beliau pun merasa konflik perang dengan Rusia bisa segera dicari jalan tengahnya. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News