GenPI.co Bali - Bule Kanada, Jeffrey Douglas Craigen (34) dipastikan urung bisa diusir dari Bali pasca lakukan aksi tari bugil viral di Gunung Batur baru-baru ini.
Diketahui, warga negara asing (WNA) asal Negeri Pemecah Es ini masih mendekam di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar setelah visanya direbut dan kepulangannya ke kampung halaman dicekal.
Kepala Kanwil Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali Jamaruli Manihuruk mengaku pihaknya masih berkoordinasi terkait deportasi Jeff Craigen.
"Terkait pendeportasian masih belum diketahui tanggal pastinya," ucap Jamaruli Manihuruk kepada awak media Rabu (27/04/22).
Menurutnya, koordinasi intensif masih dilakukan kepada Kedutaan Besar (Kedubes) Kanada di Jakarta.
Jamaruli Manihuruk mengatakan untuk menentukan jadwal keberangkatan penerbangan deportasi Jeffrey Douglas Craigen, Jamaruli mengaku masih menunggu tersedianya tiket pesawat.
Tiket pendeportasian bule Kanada memang menjadi tanggung jawab pihak sponsor atau penjamin Warga Negara Asing (WNA) di Indonesia.
"Kami sedang menunggu tersedianya tiket berangkat yang disiapkan oleh sponsor atau penjamin dari orang asing tersebut," beber Jamaruli.
Pihaknya berharap deportasi terhadap Jeffrey Douglas Craigen bisa lebih cepat mengingat kasusnya yang tergolong mencederai adat dan budaya Indonesia.
"Makin cepat lebih baik," beber Jamaruli Manihuruk yang akan menempati jabatan barunya di Kantor Kemenkumham Jakarta dalam waktu dekat ini.
Terlepas dari fakta pengusirannya masih belum ditentukan, bule Kanada Jeffrey Douglas Craigen telah memelas minta maaf setelah aksi tari bugil di Gunung Batur, Bali itu viral dan berbuntut panjang. Ia pun mohon bantuan agar bisa bebas. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News