GenPI.co Bali - Kejadian memilukan terjadi pada Sabtu (16/10) dini hari ketika gempa bumi porak-porandakan Karangasem Bali. Media asing, The Bali Times pun menyamakan peristiwa itu dengan dua bencana ini.
Sebagaimana diketahui, Sabtu pukul 04.18 Wita, Pulau Dewata dilanda gempa tektonik dengan magnitudo 4,8 yang cukup kencang.
Hanya dua kabupaten saja yang terkena dampak besarnya yakni Kabupaten Karangasem dan Bangli mengingat pusat gempa berada 8 kilometer barat laut dari Gumi Lahar di kedalaman 10 km.
Menurut Abdul Muhari selaku juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), setidaknya ada dua orang meninggal di Bangli sementara satunya lagi ada di Karangasem.
"Jumlah korban jiwa diprediksi tak akan bertambah. Gempa itu begitu kuat dalam lima detik. Orang-orang berhamburan keluar dari rumah ketika insiden itu terjadi," ujar Muhari, Sabtu.
Laman media asing, Bali Times pun turut menyoroti bencana ini dan membandingkannya dengan gempa yak kalah dahsyat seperti di Mamuju dan Palu.
Pada Januari lalu setidaknya 100 orang meninggal dan ribuan kehilangan tempat bernaung gara-gara gempa berkekuatan 6,2 melanda, Mamuju, pulau Sulawesi.
Kemudian tiga tahun lalu, terjadi musibah yang lebih besar lagi yakni gempa di Palu berkekuatan magnitudo 7,5 plus tsunami yang membunuh 4.300 orang.
Alasan mengapa Bali mirip dengan keduanya tak lepas dari fakta jika Indonesia berada pada posisi Ring of Fire yang artinya sering menjadi sasaran tubrukan lempeng bumi dan aktifitas seismic intens.
Terlepas dari perbandungan oleh media asing, pihak Basarnas dan TNI/Polri masih bahu membahu meringankan para korban gempa Karangasem, Bali, terutama untuk menyelesaikan masalah akses jalan yang terhalang timbunan longsor. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News