Demi Tangani Tsunami, Ini Aksi 7 Desa Kuta Selatan Bali ke UNESCO

26 April 2022 00:00

GenPI.co Bali - Baru-baru ini, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organisation (UNESCO) mendapat pengusulan dari tujuh Desa di kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali terkait kans mampu tangani tsunami.

Perlu diketahui, tujuh desa tersebut mendesak agar dapat pengakuan sebagai komunitas siaga salah satu bencana yang rentan terjadi di Indonesia.

Adapun tujuh desa Kuta Selatan yang berminat masuk komunitas siaga tsunami ialah Desa Panggarangan, Desa Pangandaran, Desa Kemadang, Desa Gelagah, Desa Tambakrejo, Kelurahan Tanjung Benoa dan Desa Kuta Mandalika.

BACA JUGA:  Bursa Transfer: Tim Promosi Liga 1 Gaet Eks Kiper Bali United

Salah satu wilayah yang mengusulkan pengakuan tersebut ,yaitu Kelurahan Tanjung Benoa yang berada di Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Provinsi Bali.

Usulan tersebut diajukan Tanjung Benoa lantaran wilayah tersebut telah melalui beberapa tahap administrasi.

BACA JUGA:  Tinggalkan Bali United? Rumor Lilipaly Gabung Borneo Imbas Ini

Untuk mendapatkan pengakuan tersebut, UNESCO akan melakukan tahapan verifikasi mulai administrasi hingga lapangan.

“Yang mengusulkan harus masyarakat sendiri, tidak boleh dari BNPB atau BMKG, tetapi kemandirian. Kami hanya membimbing dan mendampingi,” ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, Sabtu (23/04/22).

BACA JUGA:  Lebaran: Asyik, Jalan Pekutatan-Gilimanuk Bali Layak untuk Mudik

Kelurahan Tanjung Benoa merupakan salah satu kelurahan di Kabupaten Badung yang berada di wilayah bahaya tsunami tinggi.

Karakter wilayah yang datar dan jauh dari area aman tidak memungkinkan untuk menuju daerah yang lebih tinggi tepat waktu.

Pilihan terbaik untuk evakuasi adalah evakuasi secara vertikal menuju bangunan tinggi dan minimal berlantai 3 yang masih berdiri pascagempa.

Kelurahan Tanjung Benoa bersama tujuh hotel berlantai tiga atau lebih telah menandatangani perjanjian kerja sama, untuk berkomitmen menjadikan hotel sebagai tempat evakuasi sementara.

UNESCO menetapkan 12 indikator sebagai penilaian terhadap komunitas siaga bencana. Keduabelas indikator tersebut terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu penilaian atau identifikasi, kesiapsiagaan dan respons.

Berbagai desa di Kuta Selatan, Badung, Bali sendiri yakin layak untuk masuk komunitas tanggap bencana tsunami sehingga berani mengajukan diri ke UNESCO. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co BALI