GenPI.co Bali - Polisi kabarnya menemukan fakta mengejutkan terkait tewasnya Dewa Nyoman Lanus (66) petani asal Gianyar, Bali yang tewas membusuk sembari pegang sabit, Jumat (22/04/22).
Temuan jasad kakek atau pekak di suatu kebun wilayah Banjar Triwangsa, Desa Siangan, Kecamatan Gianyar, Gumi Seni itu tentu saja membuat warga sekitar geger.
Pasalnya, korban sudah ditemukan dalam keadaan tubuh makin memburuk serta badan bengkak. Anehnya, almarhum tetap memegang sabit saat diketemukan.
Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Dari hasil olah tempat kejadian perkara, petani renta ini diduga tewas setelah jatuh dari pohon kelapa.
"Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuhnya. Di sekitar tubuhnya ditemukan janur yang sudah terikat," ujar Kapolsek Gianyar Kompol Gede Putu Putra Astawa, Jumat (22/04/22).
Penemuan jasad korban bermula ketika Dewa Nyoman Lanus keluar rumah sejak Kamis (21/04/22) lalu.
Namun, hingga kemarin korban tidak kunjung pulang. Keluarga mulai panik dan melakukan pencarian.
Titik awal pencarian adalah mencari korban ke kebun kelapa, tempat dirinya kerap mencari janur di kebun milik warga.
Sesampai di tempat kejadian perkara, para saksi kaget melihat korban berada di bawah pohon kelapa dengan posisi badan tengkurap dengan tangan memegang sabit.
Begitu polisi tiba, olah tempat kejadian perkara (TKP) pun dilakukan. Berdasarkan pemeriksaan awal, kondisi badan sudah membengkak dan menebar bau busuk.
"Berdasar olah TKP, kemungkinan korban jatuh dari pohon kelapa, dan meninggal dunia setelah tidak mendapat pertolongan cepat dari warga," paparnya.
Usai polisi menduga kuat ini kematian petani pegang sabit di Gianyar, Bali imbas kecelakaan kerja, pihak keluarga lantas membawa jenazah Dewa Nyoman Lanus untuk segera disemayamkan di setra setempat. (lia/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News