GenPI.co Bali - Di saat pariwisata Bali mulai tunjukkan perkembangan baik, muncul kabar kurang mengenakan dari seorang bule yang videonya viral usai menyebut ada 'pelecehan' oleh kalangan pedagang di pantai Kuta, Badung, baru-baru ini.
Sebagaimana diketahui, semenjak pandemi Covid-19 merajarela kunjungan wisatawan ke Pulau Seribu Pura alami penurunan signifikan. Terbukti pada tahun 2021 jumlah turis asing hanya mencapai 43 orang saja di sana.
Seiring berjalannya waktu, imbas program vaksinasi massal serta PPKM, kasus Covid-19 yang semakin melandai bikin pintu pariwisata mulai terbuka.
Kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) pun kembali membludak, terbukti dengan banyaknya maskapai penerbangan asing mendarat ke Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dengan mencatatkan kunjungan hingga 18.569.
Akan tetapi, kondisi ini ternodai usai sebuah unggahan video viral. Ya, seorang bule wanita asal Australia mengeluhkan suasana buruk pariwisata di Kuta, Bali imbas aksi ucapan melecehkan oleh pedagang asongan.
"Kuta adalah yang terburuk. Orang-orang akan melecehkan Anda begitu berjalan di pantai, sangat mengganggu. Saya tak ingin kembali ke Kuta atau Bali," kata bule tersebut, Kamis (21/04/22) dikutip Coconuts.
Tanpa ragu-ragu, warga negara asing (WNA) berbaju putih itu pun lantas menyahut senang bisa langsung tinggalkan Bali setelah pengalaman tak menyenangkan ini.
"Sangat buruk, buruk sekali. Saya senang bisa pulang ke negara asal saya lagi besok," kata wanita asing paruh baya tersebut.
Bukan cuma ini saja masalahnya, sebelum ini juga geger kabar sikap agresif kalangan bocah penjual tisu yang memaksa minta uang ke wisatawan.
Hal ini pula lantas terdengar ke pihak kantor Kecamatan Kuta yang langsung menurunkan petugas Satpol PP guna menertibkan para pedagang cilik tersebut.
Terlepas dari itu, viralnya bule yang merasa dilecehkan oleh pedagang pantai Kuta mendapat respons dari Wagub Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace. Penindakan akan dilakukan guna selamatkan imej pariwisata Bali. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News