GenPI.co Bali - Gempa berkekuatan magnitudo 4,8 yang mengguncang Kabupaten Karangasem, Bali, terkesan cukup kuat membuat tiga wilayah desa Kintamani-Bangli terisolasi sejak Sabtu (16/10).
Sebagaimana diketahui, Pulau Dewata sempat alami bencana alam berupa gempa tektonik berlokasi pusat 8 kilometeri di barat daya Karangasem dengan kedalaman 10 kilometer.
Kekuatan yang dihasilkan bencana ini pun terbilang cukup kuat untuk membuat kerusakan rumah hingga sebabkan korban luka-luka imbas tertimbun material rumah yang hancur.
Begitu Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mau melakukan evakuasi, akses jalan malah tertimbun longsoran tanah di tiga desa yakni Desa Trunyan, Abangsongan, dan Abang Batudinding.
"Transportasi warga saat ini tidak bisa melalui darat karena memang berdasarkan pengamatan kami ada empat titik longsoran dari Bukit Abang yang menutup jalur dari tiga desa," papar Kepala Seksi Kedaruratan BPBD, Ketut Agus Sutapa, Sabtu.
Menurut kabar lebih lanjut hingga Sabtu sore kemarin, jalan belum juga bisa dibuka karena kendala cuaca dan kondisi tanah masih labil.
"Tadi saya sudah di lokasi bersama teman-teman untuk melakukan pembersihan jalur, namun, tiba-tiba ada material dan bongkahan batu besar dari atas sehingga semua personel urung lakukan pembersihan," imbuhnya.
Imbasnya pun membuat evakuasi penyaluran bantuan untuk para korban beralih ke moda transportasi air dimana digunakannya perahu untuk menyeberangi Danau Batur.
Hal ini juga berlaku untuk ratusan warga yang mendiami tiga desa terisolir tersebut yang ingin melanjutkan aktivitas dan bepergian menuju Kota Bangli wajib melintasi Danau Batur.
Terlepas dari lokasi desa Kintamani-Bangli yang terisolir, jumlah korban jiwa imbas Gempa Karangasem, Bali kabarnya mencapai empat orang dan belasan lainnya alami luka ringan hingga berat seperti patah tulang. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News