GenPI.co Bali - Pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali mengatakan akan adanya bunyi sirine bencana serentak pada tanggal 26 April 2022 mendatang tepat pada pukul 10.00 WITA.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pulau Dewata, Dewa Indra menjelaskan alasan dibunyikannya baik itu kentongan/lonceng/sirine sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku pada Senin (18/04/22).
Alasannya? Sederhana, masyarakat diharapkan untuk memperingati Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) yang jatuh pada hari Selasa (26/04/22) mendatang.
"Semua kantor dan organisasi seantero pulau harus mengikuti simulasi atau pelatihan bencana alam yang terjadi pada 26 April tepat pukul 10.00 WITA dengan cara membunyikan sirine bahaya," kata Indra, Senin (18/04/22).
Pihak berwajib di tiap daerah harus melakukan rencana evakuasi dan prosedur penyelamatan sesuai bencana alam yang bisa terjadi di masing-masing area.
Maksud dari program ini ialah agar bisa membuat masyarakat sadar akan prosedur yang dilakukan untuk menghadapi mara bahaya terutama dari musibah alami.
Lewat Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB), Pemprov Bali berharap satuan tim penanganan lebih tanggap, segala macam peralatan darurat disiapkan, dan berbagai macam prosedur bisa dengan benar dijalankan.
Seperti diketahui, Indonesia yang notebene negara kepulauan terkadang rentan dengan bencana alam, salah satunya gempa yang berasal dari tubrukan lempeng tektonik.
Maklum, posisi Tanah Air yang berada di cincin Asia Pasifik menjadikan negara ini jadi titik pertemuan tiga lempeng tektonik dunia seperti Lempeng Indo-Austalia, Lempeng Eurasia dan Lempek Pasifik.
Bukan cuma gempa, tsunami dan tentu saja banjir serta puting beliung juga harus diwaspadai. Tak heran untuk alasan inilah Pemprov Bali mengkomandokan agar seluruh sirine dibunyikan secara simbolis kelak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News