GenPI.co Bali - Baru-baru ini, snack atau makanan ringan bernama Kinder Joy tak lagi muncul di gerai swalayan seantero Indonesia, termasuk Bali tentunya. Disperindag Karangasem pun buka suara soal fenomena ini.
Hilangnya peredaran makanan favorit anak-anak ini sendiri tak lepas dari penarikan produk dari pabrik pembuatnya yakni PT Ferrero Convectionary Indonesia.
Alasannya? Sederhana, berkat temuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan adanya kandungan bakteri Salmonella yang bisa sebabkan suatu penyakit.
Tentu saja gara-gara ini juga Pemerintah Indonesia secara serentak meminta seluruh provinsi melarang adanya penjualan mekanan yang memiliki bentuk seperti telur ini.
Mendapati perihal ini, Kepala Disperindag dan Koperasi UMKM Karangasem, Bali bernama I Made Loka Santika mengatakan jajarannya langsung melakukan sidak ke toko-toko kelontong dan swalayan.
"Sejak kami mendapat pemberitahuan dari pemerintah pusat terkait pengumuman tersebut, kami mulai melakukan inspeksi terhadap toko modern dan tradisional serta pasar di seluruh wilayah," kata Santika.
Santika berujar sudah ada beberapa minimarket yang tak lagi menyediakan jajanan yang cukup mahal ini di depan meja kasir.
Kendati demikian, dia menyadari bahwa masih ada beberapa toko di Karangasem yang tetap menaruh Kinder Joy di rak penjualan produk.
"Kami langsung menyita apabila jajanan tersebut masih beredar di rak penjualan," kata Santika lagi.
Upaya Disperindag Karangasem, Bali untuk menghilangkan Kinder Joy dari peredaran cukup beralasan mengingat potensi bahaya yang ditimbulkan oleh bakteri Salmonella bisa sangat berbahaya, terutama untuk anak-anak. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News