Uni Eropa Beri Penghargaan BMKG Denpasar Bali, Berkat Nyepi?

20 April 2022 21:00

GenPI.co Bali - European Union (EU) alias Uni Eropa memberikan empat penghargaan penting kepada empat peneliti Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMK) Denpasar, Bali berkaitan dengan Nyepi yang telah berlalu bulan lalu.

Empat pegawai dari lembaga wilayah III terkait mendapat penghargaan langsung dari Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket.

Penghargaan ini EU Star Award ini diberikan atas penelitiannya yang berkontribusi terhadap pemantauan iklim dan studi kualitas udara saat Hari Raya Nyepi di Bali.

BACA JUGA:  PPKM Jawa-Bali Bikin Untung, Kemendagri: Sejumlah Daerah Membaik

Penghargaan EU Star Award diprakarsai oleh delegasi Uni Eropa untuk organisasi-organisasi internasional di Wina, Austria.

Penelitian bertajuk Dampak Hari Raya Nyepi dalam Pengukuran Parameter Cuaca di Stasiun Pengamatan Sinoptik di Bali ini terpilih oleh tim panelis dan voting.

BACA JUGA:  Jakarta-Bali Diskon, Traveloka Rilis Tiket Pesawat Murah Hari Ini

Ada 700 riset yang dinilai oleh tim panelis ilmiah dan voting yang berasal dari seluruh negara di dunia.

Adapun empat peneliti BMKG Denpasar ini terdiri dari I Putu Dedy Pratama, Pande Komang Gede Negara, Putu Eka Tulistiawan dan I Ketut Sudiarta.

BACA JUGA:  Lebaran: Pemudik Bali Dengar, Presiden Jokowi Beri Peringatan

"Sebuah kehormatan bagi saya menyerahkan EU Star Award kepada tim peneliti BMKG Bali yang luar biasa," kata Duta Besar Uni Eropa Vincent Piket, Selasa (19/04/22).

Menurut Vincent Piket, penelitian mereka berkontribusi bagi pemantauan iklim serta memberikan gambaran mengenai kualitas udara perkotaan.

"Hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya sains dan penelitian dalam menentukan langkah untuk menjawab tantangan terkait isu kesehatan masyarakat," ujar Vincent Piket.

EU Star Award sendiri pertama kali diperkenalkan oleh delegasi Uni Eropa di Wina, Austria pada tahun 2013.

Hari Raya Nyepi merupakan tradisi unik yang dikenal dunia dan kemudian menjadi perintis kampanye Earth Hour untuk meningkatkan kesadaran terhadap masalah perubahan iklim.

Saat Hari Raya Nyepi berlangsung, satu pulau menghentikan aktivitas selama 24 jam dengan aturan Catur Brata Penyepian sesuai agama Hindu.

Keberadaan empat stasiun pengamatan sinoptik di Bali tetap bekerja saat Nyepi untuk memantau variabilitas Nyepi dari tahun ke tahun.

"Dari 700 riset yang mengikuti konferensi, terdapat 17 penelitian dari Indonesia dan 13 diantaranya merupakan riset dari BMKG," sahut Deputi Bidang Geofisika, Suko Prayitno Adi.

Penghargaan yang diberikan oleh Uni Eropa kepada empat peneliti BMKG Denpasar, Bali berkaitan denga penelitian untuk hari raya Nyepi ini pun jadi pertama kalinya diterima oleh peneliti Indonesia. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co BALI