GenPI.co Bali - Demi dalih perkuat ekosistem digital, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI melaksanakan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai total Rp66,99 triliun dalam tiga bulan pertama tahun 2022.
Bisa dibilang, capaian fantastis tersebut diberikan kepada 1,8 juta nasabah. Jumlah ini setidaknya mencakup 22,77 persen dari total plafond KUR yang diberikan oleh pemerintah pada tahun ini senilai Rp260 triliun.
Secara rinci, penyaluran KUR BRI kepada segmen mikro tercatat sebesar Rp.56,69 triliun kepada 1,6 juta nasabah, segmen kecil sebesar Rp.8,67 triliun kepada 31 ribu nasabah dan segmen ultra mikro sebesar Rp.1,64 triliun kepada 186 ribu nasabah.
Catur Budi Harto selaku Wakil Direktur Utama BRI mengemukakan kunci keberhasilan dalam penyaluran dana ini ialah terbentuknya ekosistem digital.
"Melalui digitalisasi, BRI dapat menciptakan efisiensi proses bisnis melalui revitalisasi Mantri, enhancement BRISPOT Mikro, serta memperbarui operating model end to end tenaga pemasar yang berdampak dalam penyaluran KUR," kata Catur.
Catur juga menjelaskan perseroan telah mengembangkan hyperlocal ecosystem dengan fokus pada ekosistem desa, pasar, hingga komoditas tertentu serta menggunakan data analytic untuk perkuat proses kredit.
"Ekosistem digital yang diciptakan oleh BRI nyatanya mampu mendorong penyaluran KUR, utamanya dari sektor produksi," ujarnya.
Adapun strategi salah satu bank BUMN ini dalam penyaluran dana tersebut menggunakan pendekatan selective growth.
"Program pembiayaan dilakukan secara cermat dan selektif dengan fokus pada optimalisasi potensi bisnis di daerah, terutama kepada usaha-usaha dari sektor ekonomi yang dinilai unggul, serta relatif mampu bertahan," pungkas Catur.
Melalui proses penyaluran KUR dengan nominal fantastis tersebut dan demi perkuat ekosistem digital, BRI berharap bisa kian meringankan beban ekonomi masyarakat di Indonesia tahun ini. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News