GenPI.co Bali - Kans wisatawan mancanegara (wisman) lari bisa benar terjadi setelah sisi gelap pariwisata Bali diungkap oleh media asing, Daily Mail baru-baru ini.
Semenjak aturan karantina dicabut dan penerapan visa on arrival (VoA) diberlakukan, Pulau Dewata mulai kembali tunjukkan tajinya sebagai destinasi wisata populer dunia.
Bayangkan saja, jika pada tahun 2021 hanya ada 43 turis asing yang datang, maka tahun ini justru berkali-kali lipat. Adapun menurut data terdapat 14.430 pelancong dari luar negeri yang mendarat di Bali.
Hanya saja di tengah kabar bahagia tersebut, ada sebuah kabar kurang menyenangkan setelah Daily Mail menyebut sisi gelap sektor pariwisata di sana.
Ya, melalui headline, "Sisi Gelap di Bali Tampak Usai Pembukaan Gerbang Kedatangan Turis: Video Menunjukkan Sampah Menggunug dan Polusi Laut saat Segalanya Mulai Normal," tulis media asing tersebut.
Media ini memaparkan pemandangan tak terduga, baik itu pantai dan sungai yang tercemar oleh sampah, tepat sebulan setelah wisman beramai-ramai untuk datang.
Pemandangan pertama yang dipaparkan Daily Mail ialah penampakan air berwarna abu-abu memasuki Pantai Seminyak. Di sisi lain, Pantai Kuta juga dipenuhi oleh sampah plastik.
Media asing ini juga memaparkan pemandangan-pemandangan menyedihkan ini juga sudah viral di TikTok setelah seorang wanita memaparkan bagaimana pariwisata pulau ternoda oleh limbah.
Sebut saja saat sungai area Denpasar, Bali yang sempat berwarna merah. Diketahui, warna ini berasal dari pengusaha sablon yang buang limbah sembarangan.
Ini bukanlah kali pertama sampah dan limbah jadi petaka Pulau Dewata setelah status darurat masalah lingkugan terkait sempat menggema di tahun 2017 silam.
Nah, selama sisi gelap sampah tak lekas diatasi, media asing Daily Mail pun ragu pariwisata Bali bisa mempertahankan kedatangan wisman. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News