UNUD Bali Tagih Mahasiswa Biaya Asrama Belum Jadi, Kata Rektor?

14 April 2022 10:00

GenPI.co Bali - Prof. I Nyoman Gde Antara selaku Rektor Universitas Udayana (UNUD) Bali akhirnya buka suara setelah geger kabar calon mahasiswa baru ditagih biaya sewa asrama yang ternyata belum jadi baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, kabar mengejutkan datang dari lembaga perguruan tinggi tertua di Pulau Dewata belakangan ini setelah dilaporkan membebani calon pelajarnya dengan biaya sewa tinggal bervariasi.

Usut punya usut, bisnis yang dipelopori oleh kampus negeri ini ialah mewajibkan mahasiswa baru untuk tinggal di asrama dengan biasa sewa antara Rp700 ribu-Rp3,5 juta dengan pilihan kelas superior, deluxe, privilege, dan executive.

BACA JUGA:  Viral Injak Bahu Siswa, Kepsek SMA Karangasem Bali Dipecat

Nah, menariknya penagihan biaya itu dilakukan oleh UNUD kala asrama yang berlokasi di lahan seluas 4,5 Hektare, Jalan Raya Kampus UNUD, Bukit Jimbaran, Kuta Selatan, Badung, Bali belum rampung dibangun.

Membuat geger kalangan umum terutama orang tua mahasiswa yang bersekolah di sana, Rektor UNUD, Prof Gde Antara mengatakan bahwa para pelajarnya tak perlu membayar asrama kampus tersebut.

BACA JUGA:  Arak Oplosan, Pria Bali Dogol Dihukum Penjara dan Denda Rp1,7 M

"Merespons aduan dan keluhan dari para orang tua calon mahasiswa baru Universitas Udayana angkatan 2022, maka mahasiswa yang mendaftarkan diri tanpa harus tinggal di asrama," kata Prof Antara, Rabu (13/04/22).

Gde Antara mengatakan bahwa putusan itu tercantum dalam Surat Edaran (SE) Nomor 6/UN14/SE/2022 untuk menganulir kebijakan sebelumnya terkait calon mahasiswa wajib untuk masuk dan membayar UNUD Integrated Student Dormitory.

BACA JUGA:  Pria Tua Gianyar Bali Tewas di Dapur, Surat Wasiat Mengharukan

Ia mengaku terus berupaya mengakomodasi segala bentuk aduan dan keluhan masyarakat terkait masalah ini dan akan mengembalikan uang secara utuh kepada orang tua atau wali.

"Sudah kami perbaiki semuanya, dari masukan masyarakat kami berikan yang terbaik. Bagi kami penting bagi mahasiswa untuk mengikuti pendaftaran ulang dengan baik sampai mendapat NIM. Mereka bebas memilih untuk tinggal di asrama," imbuhnya.

Selain meluruskan pemberitaan geger UNUD Bali minta uang ke kalangan mahasiswa untuk tinggal di asrama yang belum jadi, Prof. Gde Antara juga berjanji akan membawa nama baik universitas untuk terus maju sesuai visi dan misi. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co BALI