Demo 11 April: Mahasiswa Bali Tuntut Jokowi, Sentil Buzzer

12 April 2022 07:00

GenPI.co Bali - Demo serentak pada Senin, 11 April 2022, juga dilakukan oleh Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Bali yang menuntut banyak hal terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menyentil adanya buzzer.

Bukan tanpa sebab, sebagian besar kalangan pelajar perguruan tinggi mengecam keras upaya pemerintah pusat yang seolah-olah pertahankan rezim pemerintahan presidennya.

Bak gayung bersambut, beberapa kebijakan memberatkan rakyat mulai dari naiknya harga Pertamax kemudian sempat langkanya minyak goreng buat para mahasiswa bersama-sama ingin keluarkan aspirasinya.

BACA JUGA:  Kejati Bali: Soal Korupsi, Anak Eks Sekda Buleleng Ikut Cuci Uang

Nah, hal ini pun juga berlaku di Bali dimana LMND ikut menyemarakan kegiatan tuntut-menuntut Presiden Jokowi berlatar depan Kantor DPRD dan Gubernur Bali, Renon, Senin (11/04/22) sore.

Dalam aksi yang melibatkan puluhan massa tersebut, LMND Bali mendesak Presiden Joko Widodo alias Jokowi mempertegas ajang Pilpres 2024.

BACA JUGA:  Gubernur Koster Perjuangkan Film Lokal Bali Tayang di Bioskop

Kendati Jokowi sudah menegaskan bahwa Pemilu 2024 tetap digelar sesuai jadwal, yakni 14 Februari 2024, mahasiswa belum puas.

Dalam aksinya, massa LMND menyebut masih banyak kroni-kroni pendukung Jokowi yang menyuarakan penundaan Pemilu 2024.

BACA JUGA:  Cuaca Cerah Berawan, BMKG: Bali Ada Gelombang Tinggi Hari Ini

Menjawab pertanyaan JPNN.com, Divisi Hukum LMND Bali Made Wipra Pratistita mendesak Jokowi ‘menertibkan’ orang-orang di bawahnya itu, terutama dari kalangan buzzer.

"Kami percaya dengan pernyataan Jokowi, tetapi kami minta Jokowi juga mengedukasi di bawah, terutama para buzzer supaya menghentikan wacana ini," tegas mantan Ketua LMND Bali ini.

Tak hanya para buzzer, LMND Bali juga menyemprot beberapa oknum menteri di pemerintahan Jokowi yang terus mewacanakan masa jabatan presiden 3 periode.

"Kami juga mempertanyakan para pendukung dan menteri-menteri Jokowi soal Konstitusi UUD 1945 tentang masa jabatan presiden 2 periode," seru Made Wipra.

Menurutnya, masa jabatan presiden dan perhelatan Pemilu Serentak 2024 sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi.

Bahkan, LMND Bali lewat salah satu pesan tertulisnya menyerukan agar Jokowi memecat menteri yang masih berbicara wacana penundaan pemilu.

"Pecat menteri bicara penundaan pemilu dan presiden 3 periode," tandas LMND Bali, dalam pernyataannya.

Tak cuma tuntut penertiban buzzer dan tolak Presiden Jokowi tiga periode, kalangan mahasiswa juga meminta beberapa hal lain mulai dari atasi kelangkaa solar, tolak kenaikan tarif tol, dan ingin harga sembako bersahabat. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI