GenPI.co Bali - Enam bule yang berasal dari Moldova dan Rusia bersikukuh memiliki vila di kawasan Mengwi, Badung, Bali karena merupakan pemberian dari Tuhan pada Sabtu (02/04/22) dini hari.
Kantor Imigrasi Pulau Dewata di Denpasar telah menahan sementara lima orang Warga Negara Asing (WNA) asal Moldova sementara satunya lagi berasal dari Rusia.
Adapun, enam orang asing itu teridentifikasi bernama inisial DD (35), EE (32), EC (35), AE (5), dan DM (9) dari Moldova, sementara lainnya inisial AD (23) asal Rusia.
Kepala Bagian Program dan Hubungan Masyarakat Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Wilayah Bali, I Wayan Muliarta mengatakan tindakan gila para bule itu didasari frasa adanya campur tangan Tuhan.
"Pada pagi hari sekitaran pukul 07.00 WITA, pihak pemilik dan satuan ketertiban Desa Pererenan menyambangi para WNA yang mengatakan vila tersebut pemberian Tuhan," kata Muliarta, Kamis (07/04/22) dikutip Coconuts.
Saat diperiksa oleh petugas Imigrasi Bali, keenam orang asing tersebut engga menunjukkan dokumen keimigrasian dan mereka malah acuh tak acuh saat diinterogasi.
Gara-gara aksi konyol menyebut bisa tinggal di sana imbas bantuan yang Maha Kuasa dan tak bisa tunjukkan paspor dimana mereka tinggal, enam orang itu pun digelandang ke Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar.
"Kami terpaksa membawa mereka ke Rudenim. Mereka sempat melawan, tapi bisa diatasi oleh petugas lapangan," kata Muliarta lagi.
Petugas kemudian sempat menyusuri wilayah sekitaran vila dan menemukan empat paspor dari para bule tersebut. Akan tetapi, salah satu dari paspor itu ternyata telah dibakar.
Gara-gara memaksa masuk dan tinggal di vila Mengwi, Badung, Bali atas dasar pemberian Tuhan, pihak Kemenkumham melalui Imigrasi akan mendeportasi enam bule tersebut dari Bali. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News