GenPI.co Bali - Pengamen-pengamen muncul dengan busana khas di pulau Bali semasa pandemi Covid-19. Satpol PP yang menertibkannya pun bongkar fakta unik ini.
Sebagian besar jalanan kawasan Denpasar sempat ramai dengan berbagai orang yang mengais rezeki, baik berupa berdagang atau berikan layanan jasa.
Kegiatan ini sendiri tak lepas dari fakta kebutuhan ekonomi yang besar untuk bisa hidup di Pulau Dewata kala krisis di tengah-tengah wabah Corona.
Salah satu profesi yang cukup ramai di jalanan Denpasar tersebut bahkan ialah aksi mengamen. Bahkan untuk menambah nilai jual, para pengamen gunakan busana adat Bali.
Menurut Kepala Satpol PP Bali, Dewa Nyoman Dharmadi, para penjaja suara di jalan yang gunakan busana adat tersebut ternyata belum tentu asli Pulau Seribu Pura.
"Tidak semua orang Bali. Banyak sekarang gepeng berpakaian adat dan mereka bertebaran di mana-mana, di setiap perempatan," imbuh Dharmadi pada Kamis.
Dalam operasi penertiban selama September-Oktober, Satpol PP Kota Denpasar setidaknya sudah mengamankan sekitar 16 pengamen berkapaian adat salah satu provinsi di Indonesia tersebut.
Menurut Dewa Dharmadi lagi, para gepeng yang terjaring razia langsung dapat pembinaan dari Dinas Sosial bersama Dinas Ketenagakerjaan agar mendapat pelatihan.
Namun, anehnya orang-orang yang akan dibina tersebut malah menolak karena dalih kemampuan yang tak sesuai dengan mereka.
Satpol PP sendiri memutuskan untuk menertibkan para pengamen tak lepas dari fakta Bali yang sudah mulai membuka lagi pintu pariwisatanya. (bhi/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News