GenPI.co Bali - Napi pengancam pegiat sosial Adam Deni, I Gede Aryastina alias Jerinx SID telah dipindahkan dari Rutan Salemba, Jakarta ke Lapas Kerobokan, Badung, Bali pada Jumat (01/04/22) gara-gara alasan soal ibu.
Sebagaimana diketahui, drummer salah satu band punk rock di Pulau Dewata itu divonis 1 tahun karena kasus pengancaman semenjak akun Instagramnya hilang pada 2021 lalu.
Pengacaranya, I Wayan ‘Gendo’ Suardana mengatakan tim lawyer berkirim surat ke Kajari Jakarta Pusat sejak 1 Maret 2022 memohon agar putusan pengadilan dapat dilakukan dengan menempatkan Jerinx SID ke Lapas Kerobokan.
Alasannya karena ibu si napi tinggal sendirian, sudah tua dan sering sakit-sakitan. Kehadiran Jerinx SID sangat dibutuhkan agar bisa memantau perkembangan ibu kandungnya yang selama ini tinggal bersama dirinya di Bali.
Apabila Jerinx SID tinggal di Bali, maka ibunya dapat mengunjungi drummer Superman is Dead (SID) dengan mudah dan tidak memerlukan biaya yang besar dibandingkan harus ke Jakarta.
"Itulah yang menjadi alasan Jerinx agar dapat menjalani masa hukumannya di Lapas Kerobokan," kata Gendo kepada JPNN.com, Sabtu (02/04/22).
Jerinx SID divonis satu tahun penjara dan denda Rp 25 juta majelis hakim PN Jakarta Pusat atas kasus pengancaman terhadap Adam Deni, 24, Kamis lalu (24/02/22).
Dalam pembacaan putusan tersebut, hakim membacakan hal-hal yang memberatkan dan meringankan Jerinx SID dalam perkara tersebut. Sang narapidana dapat hal memberatkan hukuman karena pernah ditahan sebelumnya.
"Keadaan yang meringankan terdakwa berlaku sopan di persidangan, terdakwa sudah berusaha keras meminta maaf kepada korban atas perbuatannya, terdakwa juga punya tanggungan," ujar hakim ketua.
Terlepas dari fakta dipindahkan ke Lapas Kerobokan, Badung, Bali imbas alasan guna ikut memantau kesehatan sang ibu, Jerinx SID sempat dipenjara atas kasus penghinaan via medsos dengan menyebut 'IDI Kacung WHO.' (lia/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News