Imbas Harga Pertamax Naik, Begini Kondisi SPBU Bali

02 April 2022 13:00

GenPI.co Bali - Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di beberapa wilayah Bali tunjukkan kondisi tak terduga semenjak pemerintah menetapkan harga pertamax naik mulai Jumat (01/04/22).

Begitu bahan bakar jenis nonsubsidi itu mengalami penambahan harga dari yang sebelumnya Rp9.000 kini menjadi Rp12.500 per liter, banyak kalangan percaya akan terjadi kepanikan.

Maklum, kenaikan harga sejatinya bakal membuat masyarakat di Indonesia bakal memborong bahan bakar minyak (BBM) yang kemudian bakal dijual lagi lebih mahal.

BACA JUGA:  Buleleng Bali Punya Pancoran Kuno, Wisata Edukasi Mengagumkam

Akan tetapi, kenyataan berkata lain setelah beberapa provinsi di Indonesia, tidak terkecuali Bali tak menampilkan situasi demikian.

Bayangkan saja, mendekati pukul 00.00 WITA, Jumat (01/04/22) malam hingga siang hari situasi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Bali relatif normal.

BACA JUGA:  Bali Makin Anti Covid-19, Vaksinasi Booster Capai 50 Persen

Di sepanjang jalan Gilimanuk–Denpasar yang menjadi urat nadi perekonomian Bali, tidak terlihat antrean. Kemudian di SPBU Gerokgak, Tabanan, Bali, relatif lancar.

Pemerintah Indonesia mengumumkan kenaikan pertamax Rp 3.500 per liter dari sebelumnya hanya Rp 9.000 per menjadi Rp 12.500 mulai 1 April 2022 pukul 00.00 waktu setempat.

BACA JUGA:  PTM Sekolah Klungkung Bali Ada Syarat Vaksin Booster, Kenapa?

Fajriyah Usman selaku Vice President Corporate Communications Pertamina mengatakan kenaikan harga ini disesuaikan dengan Keputusan Menteri ESDM.

Menurutnya lagi kenaikan harga pertamax itu terjadi di sejumlah wilayah, yakni Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur. Sementara di tempat lain ada perbedaan harga.

Sebut saja Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Gorontalo dan lainnya yang banderol harga pertamax jadi Rp12.750 per liter.

Adapun sebab musabab kenaikan ini tak lepas dari fakta terjadinya konflik antara Ukraina lawan Rusia yang menyebabkan gejolak harga minyak dunia.

Terlepas dari fakta SPBU yang masih normal-normal saja kala harga pertamax naik, Bali juga sempat mengalami masalah krisis minyak goreng ketika harga HET ditetapkan jadi Rp14.000. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI