GenPI.co Bali - Kematian Komang TK (21), seorang mahasiswa Insititut Seni Indonesia (ISI) Bali di kamar indekos di Jalan SMA 3 Gang VI Denpasar Timur pada Senin (28/03/22) bikin sang kakak ungkap fakta tak terduga.
Ni Wayan SW (26) mengatakan bahwasannya saudara kandungnya tersebut tak memiliki riwayat penyakit kronis alias sehat walafiat.
Karena itu, ketika Komang TK ditemukan tewas membusuk dengan mulut berbusa, saksi syok dan spontan teriak histeris.
"Kakak kandungnya syok menemukan adiknya sudah meninggal dunia," ujar Kasihumas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi, Senin (28/03/22).
Kepada pihak kepolisian, sebelum ditemukan tewas membusuk, sang mahasiswa ISI dan saksi Ni Wayan SW sempat diskusi bersama.
Warga Banjar Kawan, Tampaksiring, Gianyar, itu membahas rencana untuk sembahyang ke Pura Besakih, 30 Maret 2022 mendatang.
Setelah membahas rencana persembahyangan, korban kembali ke kamar indekosnya, yang kebetulan dalam satu kompleks.
Pada hari Minggu (27/03/22), Ni Wayan SW menghubungi adiknya melalui telepon dan pesan singkat via Whatsapp (WA), tetapi tidak ada respons. Curiga, saksi Ni Wayan SW kemudian mendatangi kamar adiknya.
Saat pintu kamar dibuka, saksi Ni Wayan SW spontan teriak dan menangis histeris. Saksi dengan mata kepalanya sendiri menyaksikan adiknya meninggal di kamar indekos dengan kondisi tubuh membusuk dan mulut berbusa.
Terlepas dari fakta mengejutkan yang diungkap oleh kakak korban, penghuni kos lain menyebutkan sempat mencium bau busuk dari kamar sang mahasiswa ISI Bali tersebut. (lia/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News