Bali Bahaya! Imbas Masuk Zona Megathrust, Ada Gempa Besar?

28 Maret 2022 02:00

GenPI.co Bali - Skenario buruk bisa saja menimpa Bali gara-gara masuk potensi bahaya zona megathrust. Benarkah sinyal gempa besar dan tsunami bisa datang dalam waktu dekat?

Pulau Seribu Pura secara tektonik merupakan wilayah yang diapit dua sumber gempa potensial yang dapat membangkitkan gempa kuat dan memicu tsunami.

Nah, untuk wilayah pulau bagian selatan ada kans terjadi sumber tumbukan lempeng yang acapkali disebut zona megathrust, yang artinya mampu memicu gempa dengan skenario terburuk mencapai magnitudo 8,5 skala richter (SR).

BACA JUGA:  Angin Segar Pariwisata Bali, Jerman Buka Kans Sumbang Wisman

Sedangkan di sebelah utara Bali terdapat sumber gempa sesar aktif yang dikenal sebagai Flores Thrust, yang jalurnya memanjang dari utara Flores hingga Bali.

"Flores Thrust mampu memicu gempa dengan skenario terburuk mencapai M 7,5." ujar Koordinator Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, Sabtu (26/03/22).

BACA JUGA:  Tidur Dekat HP Bikin Kesehatan Bahaya, Kemenkominfo Beralasan Ini

Berdasarkan catatan sejarah, wilayah Bali pernah dilanda gempa kuat dan merusak sebanyak 11 kali dan terjadi tsunami sebanyak enam kali.

Khusus untuk wilayah selatan Bali, tsunami pernah terjadi tiga kali yaitu pada 21 Januari 1917 saat terjadi gempa dahsyat ‘Gejer Bali.’

BACA JUGA:  Media Asing Gegerkan Wisman Soal Pemandangan Pariwisata Bali

Kemudian 19 Agustus 1977 saat terjadi gempa Sumba M 8,3 dan pada 2 Juni 1994 saat terjadi gempa Banyuwangi M 7,8.

Mengingat potensi bencana sangat besar, Bandara Ngurah Rai dan BMKG Wilayah III kembali menggelar simulasi gempa dan tsunami, Kamis lalu (24/03/22).

Simulasi ini menjadi bagian dari rangkaian upaya penguatan mitigasi gempa dan tsunami Kawasan Infrastruktur Kritis di wilayah Bali.

Simulasi gempa dan tsunami tersebut melatih pengelola bandara apabila mengalami kondisi darurat gempa berpotensi tsunami dengan magnitudo 8,5 yang bersumber di Selatan Bali.

Menurut Kepala Balai Besar Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho, simulasi gempa dan tsunami di Bandara Ngurah Rai salah satunya untuk memastikan kesiapan Bandara Bali.

Simulasi ini sekaligus untuk menyambut dua perhelatan akbar Pemerintah RI, dimana Provinsi Bali ditetapkan sebagai lokasi penyelenggaraan ajang internasional, Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7.

Sesuai rencana, GPDRR ke-7 akan diselenggarakan pada bulan Mei 2022 dan pelaksanaan KTT G20 yang akan diselenggarakan pada Oktober 2022.

"BMKG dan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali berupaya semaksimal mungkin memastikan kesiapan Bandara Bali dalam mengantisipasi dan memitigasi gempa dan tsunami," ujar Cahyo Nugroho.

Adapun demi mengatisipasi ancaman gempa besar imbas Bali masuk zona megathrust, BMKG sudah menyiapkan berbagai langkah evakuasi bencana. Terutama untuk masyarakat yang berada di area Bandara Ngurah Rai. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI