Makin Berkembang, UMKM Bali Binaan BRI Kian Moncer

27 Maret 2022 20:00

GenPI.co Bali - Langkah Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI memberdayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) membuahkan hasil manis.

Berbagai UMKM yang dibina bank terbesar di Indonesia itu terus berkembang.

Misalnya, usaha Pandan Wangi yang dimotori Ketua Kelompok Pandan Wangi I Made Pasek di Bali.

BACA JUGA:  BRI Raih Penghargaan The Best Corporate, Sunarso CEO Terbaik

I Made Pasek mengumpulkan lebih dari 70 perempuan di Desa Tumbu, Kecamatan Karangasem.

Mereka membuat kerajinan tangan atau yang lebih dikenal dengan produk handcraft.

BACA JUGA:  Pelanggan Telkomsel Girang, BRI Beri Keuntungan Ini

Di tangan mereka, daun pandan diolah menjadi berbagai kerajinan, mulai anyaman tikar, tas berbagai ukuran, hingga tatakan alas meja.

I Made Pasek mengungkapkan awalnya usaha tersebut hanya fokus pada anyaman tikar.

BACA JUGA:  Wow! BRI Gasak 8 Penghargaan dan Jadi BUMN Terbaik PR Awards

Namun, mulai 1996, dia merambah ke produk lain, seperti tas dan peralatan home décor lainnya.

Dalam pembuatannya, bahan baku yang diolah sampai menjadi produk jadi semuanya dilakukan dengan cara tradisional. Bahan baku pandan sendiri diperoleh dari pekarangan rumah.

“Kebetulan untuk bahan baku diambil di masing-masing rumah. Setelah itu dikerjakan untuk menjadi sebuah produk kerajinan,” ungkapnya.

Pada tahapan awal, kelompok usaha ini mencari bahan baku pandan dari pekarangan rumah.

Setelah itu, dibelah menjadi dua bagian, lalu dijangka atau dibuat bagian-bagian kecil.

Proses selanjutnya ialah dihaluskan, lalu dijemur hingga daun pandan yang sebelumnya hijau menjadi kering sehingga dapat dianyam sesuai kebutuhan.

I Made Pasek mengatakan semua proses dilakukan secara manual. Bahkan, untuk satu produk biasanya membutuhkan waktu sekitar tiga hari.

Adapun pemasaran art shop didistribusikan di sekitar Denpasar, Kuta, Sukawati dan Bona di Gianyar, serta pasar lokal di Karangasem.

Berkembangnya kelompok usaha Pandan Wangi tersebut tak terlepas dari peran BRI yang membantu menyediakan akses pasar hingga permodalan.

Dengan demikian, usaha yang dimotori I Made Pasek itu bisa terus berinovasi dan naik kelas.

Dia menyebut pendampingan dan pembinaan oleh BRI didapatnya sejak 2010. Semua akses permodalan dibantu secara total, termasuk fasilitas mesin jahit dan beberapa sarana penunjang lainnya.

Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan pihaknya terus berupaya memberdayakan UMKM dan membantu usahanya agar naik kelas.

Permodalan yang diberikan bermacam-macam, mulai Kupedes, Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga pinjaman kemitraan. Semuanya disesuaikan dengan assessment dan kelayakan usaha.

“Pelaku usaha segmen ultra mikro pun dapat mengajukan kredit Ultra Mikro (UMi) lebih dekat, aman, dan cepat melalui AgenBRILink. Kredit Ultra Mikro merupakan fasilitas pembiayaan dengan nilai pinjaman sampai dengan Rp 10 juta,” ungkapnya.

Seperti diketahui, hal itu merupakan bagian dari sinergi holding Ultra Mikro antara BRI, Pegadaian, dan PNM.

Akses pembiayaan untuk pelaku usaha ultra mikro yang disalurkan tersebut merupakan upaya BRI untuk mendukung para pelaku usaha go global.

Peran ini terus didorong BRI, sebagaimana tampak dari komitmen perseroan yang menjadi induk Holding BUMN Ultra Mikro.

Upaya-upaya BRI dalam melakukan program pemberdayaan pelaku usaha agar dapat resilience di situasi pandemi dan dapat terus tumbuh berkembang ini nyatanya selaras dengan presidensi G20 dengan tema Recover Together, Recover Stronger pada tahun ini. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Ragil Ugeng
bri   bbri   ultra mikro   umi   pemberdayaan bri   umkm   kur  

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI