GenPI.co Bali - Ibu-ibu di Bali nampaknya akan gembira setelah Kepala Polisi Daerah (Kapolda) Irjen Jayan Danu Putra menepis kabar adanya krisis minyak goreng baru-baru ini.
Setelah berbagai isu kelangkaan bermunculan imbas ketetapan harga eceran tertinggi (HET) oleh pemerintah Indonesia, pihak kepolisian daerah rajin lakukan sidak.
Hal ini dilakukan guna mencegah adanya mafia serta penimbun minyak goreng yang cari keuntungan dalam kesempitan. Apalagi para ibu-ibu membutuhkan salah satu bahan pokok ini guna memasak makanan.
Nah, Kapolda Irjen Jayan Danu pun sampaikan kabar gembira bagi para ibu rumah tangga bahwasannya stok bahan penting untuk menggoreng itu aman.
"Saya harapkan masyarakat tidak panik karena stok minyak goreng di Bali saat ini aman,” ujar Kapolda Irjen Jayan Danu Putra, Rabu (23/03/22).
Menurutnya, di Bali ada dua distributor besar minyak goreng, yakni PT Star dan PT Argo di Pelabuhan Benoa.
Kondisi dua hari lalu masih 1.800 ton minyak goreng dan masih cukup untuk satu bulan. Bahkan, PT Argo pada 28 Maret 2022 ada pengiriman lagi.
Kapolda yang bertugas di Pulau Dewata itu juga mengatakan jika di lapangan ada perbedaan harga, maka itu bagian dari sistem dagang yang akan mengambil keuntungan. Hal ini masih dalam tahap kewajaran dan lumrah.
Namun, apabila ada temuan harga dengan perbandingan yang jauh sekali maka akan dilakukan penegakan hukum secara tegas.
Irjen Jayan Danu Putra mengatakan Satgas Pangan akan melakukan pengecekan setiap hari di pasar-pasar termasuk memantau perkembangan harga.
Ibu-ibu di Bali pun makin girang setelah pihak Polda melalui Kapolda Irjen Danu menjanjikan akan menindak hukum para penjual minyak goreng yang tetapkan harga diluar nalar. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News