GenPI.co Bali - Polisi Klungkung Aipda Anak Agung Gede Candiana alias AAGC (41) ternyata sempat masuk Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli, Bali sebelum ditemukan tewas mengenaskan di rumah sendiri daerah Gianyar, Jumat (18/03/22).
Sebagaimana diketahui, aparat hukum ini nekat mengakhiri hidupnya sendiri tewas di gudang merajan rumahnya di Desa Lebih, Kecamatan Gianyar, Kabupaten Gumi Seni.
Namun, sampai saat ini belum diketahui pasti penyebab bintara senior Polri ini mengakhiri hidupnya dengan cara tragis dan tidak wajar.
Berdasarkan keterangan keluarga, korban yang juga anggota Polisi Resor (Polres) Klungkung ada masalah kejiwaan dan sempat dirawat di Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Bangli, Bali.
Tidak ada penjelasan lebih lanjut dengan status kejiwaan korban selanjutnya sampai akhirnya ditemukan meninggal dunia kemarin.
"Keluarga sudah mengikhlaskan kepergian almarhum. Mereka menganggap kejadian ini sebagai musibah,” ujar Kapolsek Gianyar Kompol Gede Putra Astawa, Sabtu (19/03/22).
Sebelum ditemukan tewas, ayah korban berinisial AAGN (70), menemukan selembar kertas dan uang Rp 4,65 juta.
Selembar kertas dan uang setumpuk itu tergeletak di atas tempat tidur korban. Di selembar kertas itu tertulis kalimat ‘Rage di Merajan artinya saya di merajan.’
Tak mengerti maksud pesan tersebut, alangkah terkejutnya AAGN ketika menemukan anaknya sudah terbujur kaku lewat cara gantung diri di merajan rumah.
Turut serta membuat wanita inisial GAT selaku istri sang polisi teriak histeris, kerabat hingga kepolisian Gianyar serta petugas medis pun datang untuk mengevakuasi korban.
Lewat laporan pernah dirawat di RSJ Bangli, Bali aparat menduga kuat bahwasannya Polisi Klungkung Aipda AAGC bunuh diri karena depresi. Penyelidikan motif kematian masih ditelusuri hingga kini. (lia/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News