GenPI.co Bali - Demi menunjukkan wajah Indonesia mampu atasi resiko bencana, pemerintah pusat melalui Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto akan menunjuk Desa Penglipuran, Bali dalam waktu dekat.
Hajatan internasional bertajuk Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) bakal diselenggarakan di Tanah Air dimana Pulau Dewata akan jadi tuan rumahnya.
Nah, demi menunjukkan berbagai nilai kearifan lokal dan upaya pengurangan resiko musibah, pihan BNPB akan menghelat acara akbar itu di Desa Penglipuran.
Pihaknya mengaku terus menyempurnakan persiapan dalam menyambut para delegasi dari 193 negara, salah satunya adanya kearifan lokal dalam penanggulangan bencana.
"Selain memperoleh hasil dalam kegiatan konferensi dan diskusi, para delegasi dapat melihat secara langsung apa yang ditonjolkan Indonesia dalam upaya pengurangan risiko bencana," ujar Suharyanto, Kamis (17/03/22).
Saat berkunjung ke Desa Wisata Penglipuran, Bangli, ia mengatakan bahwa kearifan lokal adalah bagian kehidupan masyarakat Bali.
Hal ini dimanfaatkan sebagai upaya pengurangan risiko bencana yang dilakukan melalui hidup yang harmonis dengan alam.
"Di sini merupakan salah satu contoh dari masyarakat Indonesia yang sejak dulu harmonis dengan alam dalam pembangunan dan tata ruang, serta tidak ingin merusak alam," ujar Suharyanto.
Tak cuma dipastikan bakal jadi simbol Indonesia mampu tanggulangi resiko bencana, gelaran Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) akan berikan efek ganda bagi Pulau Seribu Pura.
Bagaimana tidak? Banyaknya delegasi yang datang bakal membangkitkan lagi pariwisata Bali terutama di Desa Penglipuran yang sempat terpuruk imbas Covid-19. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News