GenPI.co Bali - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyiapkan langkah tak terduga guna mengantisipasi Bali yang rawan terkena musibah, khususnya di Bandara I Gusti Ngurah Rai dalam waktu dekat.
Beberapa bencana yang berpotensi terjadi adalah gempa bumi dengan potensi kekuatan M 8,5 yang diikuti tsunami dengan ketinggian gelombang lebih dari 3 meter.
Berdasarkan kajian awal, sebagian besar kabupaten/kota di Provinsi berjulukan Pulau Seribu Pura sangat rawan terkena masalah ini.
Seperti, pesisir Badung, Denpasar, Gianyar, Tabanan, Klungkung, Klungkung bagian Nusa Penida, Jembrana, dan Karangasem bagian Selatan.
Mengingat Bandara Ngurah Rai juga punya potensi terkena bencana tersebut, BNPB lantas menyiapkan rencana mengatasi hal-hal tak diinginkan tersebut bilamana Bali kena bencana.
"Ujung dari penyusunan ini adalah ketika terjadi bencana, sehingga penanggulangan terlaksana dengan baik," ujar Direktur Pengembangan Strategi Penanggulangan Bencana BNPB Agus Wibowo, Rabu (16/03/22).
BNPB tengah melakukan pemutakhiran rencana kontinjensi (renkon) gempa bumi dan tsunami, guna persiapan penyelenggaraan Global Platform for Disaster Risk Reducation (GPDRR) ke-7 pada Mei 2022.
"Yang terpenting harus diingat bahwa bencana tak hanya menjadi urusan BPBD, tapi menjadi urusan kita bersama," ujar dia.
Pemutakhiran renkon tersebut dibahas dalam lokakarya yang berlangsung di Bali pada 14 – 18 Maret 2022.
Renkon yang disusun oleh Pemkab Badung sejak 2013 belum pernah dimutakhirkan, sedangkan Pemprov Bali melakukan pemutakhiran pada 2021 lalu, namun belum selesai.
Pada kesempatan itu, Kepala Pelaksana BPBD Badung I Bagus Nyoman Wiranata menyampaikan bahwa penanggulangan bencana harus ditekankan pada tahap prabencana.
Lewat cara antisipasi diawal, BPBD percaya bencana yang melanda Bali, terutama mengarah ke Bandara Ngurah Rai bisa tak akan menimbulkan korban jiwa atau bahkan ada yang terluka. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News