GenPI.co Bali - Media asing kenamaan Inggris, Daily Mail geger akan nasib memperihatinkan para bule Rusia yang jadi miskin di Bali imbas sanksi pemblokiran ATM baru-baru ini.
Sebagaimana diketahui, Presiden Negeri Beruang Merah, Vladimir Putin telah memproklamirkan perang terhadap Rusia sebagai dalih mengatasi genosida.
Nah, imbas invasi yang dipelopori Putin ini pun membuat beberapa bank Rusia yang menggunakan sistem pembayaran internasional SWIFT, Visa, dan Mastercard mengalami pemutusan kerja sama sebagai bentuk sanksi.
Sontak saja sanksi berupa pemblokiran sistem pembayaran internasional ini langsung dirasakan oleh para pelancong atau bule Rusia yang tengah berlibur. Sebagian besar dari mereka bahkan terjebak di Bali.
Media asing Daily Mail lantas menuliskan headline: "Bule Rusia Dibiarkan Jatuh Miskin Imbas Kena Sanksi yang Hancurkan Liburannya Gara-gara Tak Bisa Ambil Uang di ATM."
Dalam artikel tersebut diceritakan pula nasib salah satu warga negara asing (WNA) Rusia yang kebingungan karena uang tabungannya tak bisa ditarik untuk digunakan selama tinggal di Pulau Seribu Pura.
"Ini membuat masalah besar menimpa kami... Kami dibuat tak lagi bisa menggunakan finansial sendiri. Segalanya dibekukan," tutur Konstantin Ivanov, Senin (07/03/22) lalu.
Ironisnya, Pulau Dewata sendiri baru saja membuat regulasi baru berupa bebas karantina dan mempersilakan banyak negara untuk berkunjung menggunakan visa on arrival guna ramaikan lagi pariwisatanya.
Imbas pemblokiran 11 ribu organisasi banking yang berada di lebih dari 200 negara ini pun langsung membuat para turis asing tersebut putar otak dalam menggunakan uang.
Media asing Daily Mail menuturkan bahwasannya para bule Rusia kini tengah mencari pekerjaan di Bali hanya demi mengatasi krisis kebutuhan uang imbas pemblokiran ATM. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News