GenPI.co Bali - Demi mengatasi perkara langka, Bali dipastikan akan mendapat suplai minyak goreng berjumlah fantastis atau tepatnya seberat 1.400 ton dalam waktu dekat.
Semenjak ditetapkannya harga minyak dalam kemasan yakni Rp14 ribu, seluruh penduduk Indonesia mengalami masalah kelangkaan salah satu bahan pokok tersebut.
Nah, beruntung Pulau Dewata mendapat bantuan stok minyak goreng curah seberat 60 ton dari Jawa Timur yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Minyak goreng curah sudah tiba di Bali pada 7 dan 8 Maret lalu, serta sudah langsung didistribusikan ke agen dan pasar tradisional," ujar Kepala Disperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta, Kamis (10/03/22).
Di samping itu, juga ada tambahan dari PT Sari Agrotama Persada di Pelabuhan Benoa sebanyak 18 ton yang merupakan stok lama dan sudah langsung didistribusikan.
Pekan depan justru bakal lebih banyak lagi. Pasalnya, dari Jatim, Pulau Seribu Pura dipastikan bakal kedatangan 1.400 ton minyak goreng curah.
Dari sisi harga, Jarta mengakui bahwa masih banyak pedagang yang menjual minyak goreng di atas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
"Permasalahannya, pengecer tradisional memperoleh minyak goreng dalam rantai distribusi yang panjang," kata Kepala Disperindag Provinsi Bali I Wayan Jarta di Denpasar, Sabtu (12/03/22).
Panjangnya rantai distribusi ini, menurut Jarta, menjadi pemicu harga jual di tingkat konsumen melampaui harga eceran tertinggi. Selain itu, memang ada sejumlah pedagang yang ingin mendapatkan margin tinggi lebih banyak.
Terlepas dari fakta mendapatkan suplai 1.400 ton minyak goreng, Jarta menampik adanya kelangkaan salah satu bahan pokok di Bali tersebut. Ia berdalih bahwa masyarakat berpikir demikian usai menyambangi satu tempat saja. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News