GenPI.co Bali - Dalam suatu pemberiataan viral baru-baru ini, diketahui ada 25 warga Bali yang terlantar di Turki gara-gara tertipu oleh agen perjanalan tak resmi.
Dalam suatu unggahan video di berbagai media sosial memperlihatkan bagaimana keadaan orang-orang asal Pulau Dewata yang mengeluh tak bisa pulang dan terkatung-katung di pinggir jalan.
Nah, menurut Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), Wiam Satriawan telah memverifikasi unggahan video viral tersebut.
"Kami sudah memeriksanya. Ada 25 orang warga asli Bali yang terlunta-unta di Turki," kata Ketua BP2MI Satriawan, Rabu (09/03/22) dikutip Coconuts.
Satriawan menjelaskan bahwasannya seluruh orang asli Pulau Seribu Pura tersebut tidak termasuk sebagai pekerja migran karena tak terdata.
Berdasarkan investigasi sementara, kesemuanya pergi ke Turki dengan menggunakan visa liburan dan diiming-imingi mendapat pekerjaan oleh agen tak resmi di sana.
"Mereka sejatinya tahu bahwa tak bisa bekerja di luar negeri dengan visa liburan. Kejadian ini kerap saja terjadi dan banyak orang tertipu karenanya," kata dia lagi.
Di sisi lain, I Putu Pastika Adnyana selaku perwakilan hukum salah satu korban terlantar mengatakan kliennya musti membayar Rp25 juta ke agensi ilegal.
Sebelumnya, agen tersebut menjanjikan bahwa 25 orang tersebut akan mendapat kerja sebagai pembantu dan jadi staf di apartemen Negeri Bulan Sabit.
Selepas viralnya video itu, kini para warga Bali yang terlantar di Turki imbas penipuan oleh agen tak resmi sedang diusahakan untuk pulang. BP2MI sedang mencari solusi bareng Menteri Luar Negeri untuk memulangkan mereka. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News